kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.327.000   -23.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.645   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.028   -243,39   -2,94%
  • KOMPAS100 1.120   -27,26   -2,38%
  • LQ45 818   -10,23   -1,24%
  • ISSI 281   -9,25   -3,18%
  • IDX30 429   -4,86   -1,12%
  • IDXHIDIV20 498   -0,89   -0,18%
  • IDX80 125   -1,94   -1,53%
  • IDXV30 136   -0,72   -0,53%
  • IDXQ30 138   -0,53   -0,38%

Harga Minyak Dunia Naik Senin (27/10) Pagi, Brent ke US$66,40 dan WTI ke US$61,96


Senin, 27 Oktober 2025 / 08:54 WIB
Harga Minyak Dunia Naik Senin (27/10) Pagi, Brent ke US$66,40 dan WTI ke US$61,96
ILUSTRASI. A pump jack operates near a crude oil reserve in the Permian Basin oil field near Midland, Texas, U.S. February 18, 2025. REUTERS/Eli Hartman


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak mentah menguat pada awal perdagangan Senin (27/10/2025) setelah Amerika Serikat (AS) dan China mencapai kerangka awal kesepakatan dagang.

Perkembangan ini meredakan kekhawatiran pasar bahwa perang tarif dan pembatasan ekspor antara dua negara konsumen minyak terbesar dunia dapat menekan pertumbuhan ekonomi global.

Baca Juga: Dolar AS Capai Level Tertinggi 2 Pekan terhadap Yen Senin (27/10) Pagi, Ini Pemicunya

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent naik 46 sen atau 0,7% ke level US$66,40 per barel pada pukul 00.27 GMT.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 46 sen atau 0,75% menjadi US$61,96 per barel.

Kedua acuan minyak tersebut sebelumnya masing-masing melonjak 8,9% dan 7,7% sepanjang pekan lalu, terdorong oleh sanksi baru AS dan Uni Eropa terhadap Rusia.

Dalam catatan Haitong Securities, ekspektasi pasar terhadap harga minyak membaik setelah pengumuman sanksi terhadap Rusia dan mencairnya ketegangan antara AS dan China.

Baca Juga: Tarif dan Rare Earths Jadi Titik Temu Baru AS–China di Tengah Ketegangan Dagang

Kondisi ini menahan kekhawatiran tentang potensi kelebihan pasokan yang sempat menekan harga di awal Oktober.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada Minggu (26/10) bahwa pejabat ekonomi senior AS dan China telah menyusun "kerangka kerja substansial" dalam perundingan di Kuala Lumpur.

Kesepakatan ini membuka jalan bagi Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping untuk melanjutkan pembicaraan kerja sama perdagangan akhir pekan ini.

Bessent menjelaskan, kerangka tersebut akan menghindarkan penerapan tarif 100% terhadap produk China sekaligus menunda kebijakan pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earths) oleh Beijing.

Baca Juga: Harga Minyak Turun di Tengah Skeptisisme Pasar atas Sanksi AS ke Rusia

Trump juga menyatakan optimisme bahwa kesepakatan dengan China dapat segera tercapai. “Saya pikir kita akan punya kesepakatan dengan China. Kita akan bertemu mereka di China dan juga di AS, baik di Washington atau di Mar-a-Lago,” ujar Trump.

Analis pasar IG, Tony Sycamore, mengatakan kabar positif dari kesepakatan dagang tersebut turut menyeimbangkan kekhawatiran pasar atas potensi langkah Rusia untuk mengimbangi dampak sanksi baru terhadap perusahaan energi besar seperti Rosneft dan Lukoil.

“Namun, jika sanksi terhadap energi Rusia tidak seefektif yang diharapkan, tekanan kelebihan pasokan bisa kembali ke pasar,” ujar analis Haitong Securities, Yang An.

Selanjutnya: Fajar/Fikri Kumpulkan Rp 1 Miliar dari Dua Final Beruntun, Terakhir French Open 2025

Menarik Dibaca: Fajar/Fikri Kumpulkan Rp 1 Miliar dari Dua Final Beruntun, Terakhir French Open 2025




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×