kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Turun Pekan Ini, Ada Kekhawatiran Permintaan Imbas Larangan Ekspor Rusia


Sabtu, 23 September 2023 / 07:10 WIB
Harga Minyak Turun Pekan Ini, Ada Kekhawatiran Permintaan Imbas Larangan Ekspor Rusia


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Harga minyak bertahan stabil pada Jumat (22/9), tapi ditutup turun selama sepekan karena aksi ambil untung. Selain itu, pasar mempertimbangkan kekhawatiran pasokan imbas larangan ekspor bahan bakar Rusia terhadap permintaan.

Mengutip Reuters, Sabtu (23/9), harga minyak Brent turun 0,3% dalam sepekan ke level US$ 93,27 per barel. 

Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,03% dalam sepekan, menjadi  US$ 90,03 per barel, karena jumlah rig minyak AS berkurang. Ini adalah penurunan pertama dalam empat minggu.

“Investor mengantisipasi penurunan permintaan pada bulan Oktober karena kilang-kilang sedang menjalani pemeliharaan dan suku bunga yang lebih tinggi akan semakin menekan pasar,” kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Jumat (22/9), Brent ke US$94,10 dan WTI ke US$90,58

Kontrak telah menguat lebih dari 10% dalam tiga minggu sebelumnya di tengah kekhawatiran terbatasnya pasokan.

Pejabat Federal Reserve AS memperingatkan kenaikan suku bunga lebih lanjut, bahkan setelah pemungutan suara untuk mempertahankan suku bunga acuan federal fund tetap stabil pada pertemuan minggu ini.

“Inflasi masih terlalu tinggi, dan saya memperkirakan akan tepat bagi FOMC untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut dan mempertahankannya pada tingkat yang ketat untuk beberapa waktu,” kata pejabat Fed Michelle Bowman.

Potensi kenaikan harga energi lebih lanjut, katanya, merupakan risiko khusus yang dia pantau.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

Sementara itu, kebijakan Rusia yang melarang ekspor bensin dan solar untuk sementara ke sebagian besar negara diperkirakan akan memperketat pasokan.

Transneft Rusia menghentikan pengiriman solar ke terminal utama Primorsk dan Novorossiysk di Baltik dan Laut Hitam pada hari Jumat, kata kantor media pemerintah Tass.

"Larangan tersebut akan membawa ketidakpastian baru pada gambaran pasokan produk olahan global yang sudah ketat dan prospek bahwa negara-negara yang terkena dampak akan berupaya untuk menawar kargo dari pemasok alternatif,” kata RBC dalam sebuah catatan.

Harga bensin grosir Rusia turun hampir 10% dan solar turun 7,5% pada hari Jumat di St. Petersburg International Mercantile Exchange.

Jumlah rig minyak AS, yang merupakan indikator produksi di masa depan, juga turun delapan menjadi 507 pada minggu ini, terendah sejak Februari 2022, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes.

Baca Juga: Harga Minyak Naik, Larangan Ekspor Bahan Bakar Rusia Memicu Kekhawatiran Pasokan

Kilang-kilang di Amerika Serikat secara rutin melakukan pemeliharaan pada musim gugur setelah operasi besar-besaran untuk memenuhi permintaan bahan bakar selama musim berkendara di musim panas. 
Kapasitas kilang offline diperkirakan mencapai 1,4 juta barel per hari (bph) minggu ini menurut IIR Energy dibandingkan 800.000 bph offline minggu lalu.

Manajer keuangan menaikkan posisi net long minyak mentah berjangka AS dan posisi opsi pada minggu yang berakhir 19 September, kata Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS.




TERBARU

[X]
×