Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON. Inggris tidak akan memberlakukan tarif perdagangan balasan terhadap bea masuk baja dan aluminium yang diterapkan Amerika Serikat (AS) mulai Rabu (12/3), menurut seorang pejabat pemerintah Inggris pada Selasa (11/3).
Sementara Uni Eropa berencana membalas tarif 25% yang dikenakan AS terhadap impor logam tersebut, pejabat yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan bahwa Inggris akan terus berupaya bernegosiasi dengan AS untuk mendapatkan pengecualian.
Baca Juga: Akibat Tarif Trump, Dolar AS Sentuh Level Tertinggi Sepekan terhadap Dolar Kanada
Juru bicara resmi Perdana Menteri Keir Starmer pada Senin (10/3) menyatakan bahwa Inggris dan AS memiliki hubungan ekonomi yang kuat, yang "berdasarkan perdagangan yang adil, seimbang, dan resiprokal."
Presiden AS Donald Trump, saat kunjungan Starmer ke Gedung Putih bulan lalu, menyatakan bahwa pemerintahannya dan Inggris akan merundingkan perjanjian dagang yang dapat membantu menghindari tarif AS.
Menteri Perdagangan Inggris Jonathan Reynolds juga telah mengajukan permintaan pengecualian tarif bagi Inggris kepada Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dalam percakapan telepon baru-baru ini.
Baca Juga: Perang Dagang Memanas, Trump Lipat Gandakan Tarif Impor Logam Kanada Menjadi 50%
AS menyumbang sekitar 5% dari ekspor baja Inggris dan 6% dari ekspor aluminium, menurut data pemerintah Inggris.
Ekspor baja Inggris ke AS bernilai lebih dari 400 juta poundsterling (US$518 juta) per tahun, menurut badan industri UK Steel, yang menyebut penerapan tarif AS sebagai "pukulan yang menghancurkan bagi industri kami."