Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett terkenal karena gaya investasinya yang tajam. Tak heran jika keputusan Buffett untuk menyimpan uang tunai di pasar mengundang pertanyaan dan lebih banyak penelitian.
Menganalisis strategi Buffett membantu kita menemukan ide-ide yang memandu pilihan tersebut, sehingga memberikan informasi yang mendalam bagi mereka yang ingin meniru ketajaman finansial Buffett yang terkenal.
Pada Desember 2024, Berkshire Hathaway milik Warren Buffett memegang rekor uang tunai senilai US$ 325 miliar.
Lantas, apa alasan di balik langkah Buffett menyimpan banyak uang tunai?
Mengutip Bartchart.com, berikut penjelasan menarik tentang filosofi uang tunai Buffett:
Baca Juga: Saran Warren Buffett: Jangan Beli Saham Apa Pun Kecuali Memenuhi 2 Kriteria Ini
Filosofi Cadangan Uang Tunai Buffett
Buffett telah lama menekankan nilai uang tunai tidak hanya sebagai cadangan, tetapi juga sebagai aset strategis yang mendasar bagi seluruh gaya investasinya.
Secara historis, Buffett berpendapat menyimpan modal besar bertujuan untuk menjamin kapasitas Berkshire Hathaway dalam memberikan respons yang cepat dan kuat ketika prospek muncul.
Dari sudut pandang ini, uang tunai adalah alat dalam buku pedoman investasi untuk pertahanan dan serangan.
Dari sudut pandang defensif, uang tunai memberikan penghalang terhadap ketidakpastian keuangan, yang memungkinkan bisnis untuk bertahan dari kemerosotan ekonomi tanpa harus menjual aset lain di saat-saat sulit.
Uang tunai memberikan fleksibilitas yang tak tertandingi sesuai permintaan. Uang tunai membantu Buffett untuk memanfaatkan prospek yang tidak diantisipasi yang membutuhkan respons cepat, sering kali selama kejatuhan pasar atau ketika aset yang tidak biasa kehilangan nilai.
Kemampuan Buffett untuk membeli kepentingan yang signifikan atau seluruh bisnis dengan harga yang wajar tanpa pembiayaan luar bergantung pada fleksibilitas ini.
Buffett memastikan Berkshire Hathaway selalu dapat membuat keputusan yang tidak dapat dilakukan orang lain, yang mungkin memiliki utang yang berlebihan atau kekurangan uang tunai, dengan menjaga likuiditas.
Strategi ini menekankan aspek dasar dari filosofinya: uang tunai sebagai alat untuk memanfaatkan inefisiensi di pasar, bukan sebagai bagian statis dari portofolionya.
Contoh penggunaan cadangan kas yang strategis oleh Buffett adalah pembelian Alleghany Corporation oleh Berkshire pada tahun 2022.
Baca Juga: Warren Buffett Bagikan Cara-Cara Mengatur Keuangan yang Baik yang Bisa Anda Contoh
Akuisisi ini merupakan contoh klasik tentang bagaimana Buffett menggunakan kepemilikan kasnya untuk melakukan pergerakan signifikan tanpa bergantung pada pembiayaan eksternal.
Apa yang Dapat Dipelajari Investor dari Strategi Buffett
Teknik kepemilikan kas Warren Buffett mengajarkan pelajaran penting yang dapat digunakan oleh investor individu untuk meningkatkan metode investasi mereka sendiri.
Pendekatan Buffett menekankan perlunya menjaga likuiditas yang cukup bukan hanya sebagai pertahanan terhadap penurunan pasar, tetapi juga untuk meraih kemungkinan investasi yang mungkin tidak diumumkan.
Investor perorangan dapat menghindari kesalahan umum yaitu terlalu banyak menggunakan leverage dengan meniru strategi ini, sehingga menjamin mereka memiliki kebebasan untuk bergerak ketika peluang langka muncul bebas dari tekanan kondisi pasar yang buruk.
Menyimpan kas dapat dilihat tidak hanya sebagai tindakan defensif, tetapi juga sebagai pendekatan aktif yang siap memanfaatkan inefisiensi pasar.
Pandangan yang seimbang ini membantu investor untuk menegosiasikan pasar keuangan dengan lebih berani dan mengambil tindakan yang disengaja sejalan dengan tujuan keuangan jangka panjang.