kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -17.000   -0,89%
  • USD/IDR 16.509   79,00   0,48%
  • IDX 7.484   -65,55   -0,87%
  • KOMPAS100 1.049   -9,43   -0,89%
  • LQ45 790   -7,68   -0,96%
  • ISSI 254   -1,44   -0,57%
  • IDX30 409   -4,26   -1,03%
  • IDXHIDIV20 466   -6,75   -1,43%
  • IDX80 119   -1,00   -0,84%
  • IDXV30 122   -1,55   -1,25%
  • IDXQ30 130   -1,12   -0,86%

Ini Ancaman Inggris kepada Israel Terkait Gaza


Kamis, 31 Juli 2025 / 08:36 WIB
Ini Ancaman Inggris kepada Israel Terkait Gaza
ILUSTRASI. Inggris menegaskan akan mengakui negara Palestina pada bulan September pada Selasa (30/7/2025) jika Israel tidak mengambil tindakan penting. REUTERS/Ammar Awad


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Inggris menegaskan akan mengakui negara Palestina pada bulan September pada Selasa (30/7/2025). Hal ini tidak akan dilakukan Inggris jika Israel mengambil langkah-langkah untuk meringankan penderitaan di Gaza dan mencapai gencatan senjata dalam perang hampir dua tahun dengan Hamas.

Melansir Reuters, peringatan tersebut, yang menuai kecaman keras dari Israel, muncul setelah sebuah lembaga pemantau kelaparan mengatakan skenario terburuk kelaparan sedang terjadi dan tindakan segera diperlukan untuk menghindari kematian yang meluas. 

Otoritas Palestina mengatakan lebih dari 60.000 warga Palestina kini dipastikan tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza.

Peringatan kelaparan dan jumlah korban tewas baru ini merupakan tonggak sejarah yang suram dalam konflik saat ini yang dimulai pada Oktober 2023 ketika Hamas menyerang Israel. Konflik tersebut memicu serangan yang telah meratakan sebagian besar wilayah kantong tersebut dan memicu permusuhan di seluruh Timur Tengah.

Peringatan yang dikeluarkan oleh Integrated Food Security Phase Classification (IPC) meningkatkan kemungkinan bahwa krisis kelaparan di Gaza dapat secara resmi diklasifikasikan sebagai bencana kelaparan, dengan harapan hal ini dapat meningkatkan tekanan pada Israel untuk mengizinkan lebih banyak makanan yang masuk ke wilayah tersebut.

Peringatan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer meningkatkan tekanan pada Israel di tengah kecaman internasional atas tindakannya dalam perang. 

Baca Juga: Israel Umumkan Jeda Harian Serangan di Gaza, Bantuan Udara Mulai Dikirim

Sebelumnya, Prancis mengumumkan pekan lalu bahwa mereka akan mengakui negara Palestina pada bulan September, sebuah langkah yang membuat marah pemerintah Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah unggahan di X bahwa keputusan Starmer "memberikan penghargaan atas terorisme mengerikan Hamas & menghukum para korbannya". Dia juga menambahkan bahwa "sebuah negara jihadis di perbatasan Israel HARI INI akan mengancam Inggris DI MASA DEPAN."

Presiden AS Donald Trump mengatakan dia tidak membahas rencana Inggris tentang negara Palestina selama pembicaraan dengan Starmer di Skotlandia pada hari Senin. Trump sendiri  mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak keberatan jika Inggris mengambil langkah seperti itu.

Namun pada hari Selasa, ia mengatakan di atas Air Force One bahwa ia tidak berpikir Hamas seharusnya diberi penghargaan dengan pengakuan kemerdekaan Palestina.

"Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut keputusan Starmer adalah keputusan yang berani," demikian laporan kantor berita negara Palestina, WAFA.

"Starmer mengatakan kepada kabinetnya bahwa Inggris akan mengakui kenegaraan Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September kecuali pemerintah Israel mengambil langkah-langkah substantif untuk mengakhiri situasi yang mengerikan di Gaza, mencapai gencatan senjata, menegaskan tidak akan ada aneksasi di Tepi Barat, dan berkomitmen pada proses perdamaian jangka panjang yang menghasilkan solusi dua negara," demikian pernyataan resmi pemerintah Inggris.

Baca Juga: Truk Bantuan Mulai Masuk Gaza dari Mesir, Israel Lakukan Airdrop


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×