kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inspirasi dari kunjungan bisnis ke California (3)


Kamis, 20 Desember 2018 / 16:30 WIB
Inspirasi dari kunjungan bisnis ke California (3)
ILUSTRASI. FENOMENA - Akio Notari


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

Ketiga, soal tampilan toko furnitur. Selama ini ia berjualan cuma menaruh barang saja di toko. Sementara di California, toko-toko di kota tersebut memajang barang dagangannya seperti seolah-olah memang mirip dengan ruangan yang di rumah para calon konsumen. Tujuannya, para konsumen mendapatkan bayangan yang nyata saat akan membeli perabotan rumah tangga.

Sampai di Jepang, Akio langsung menerapkan ilmu yang didapatkan dari California itu. Saat itu Akio mendapat bantuan dari pengusaha jaringan ritel Pegasus Club, Shunichi Atsumi. Akio langsung membuat target penjualan hingga 100 miliar dalam waktu 30 tahun dan bisa memiliki jaringan toko hingga 100.

Banyak yang menyangsikan target dari Akio itu. Sampai-sampai ada karyawannya yang mengganggap Akio gila dan langsung mengundurkan diri.

Selain tiga perubahan yang dilakukan, Akio juga mulai mementingkan soal data. Ia mulai mengintensifkan pendataan di berbagai bidang dan memanfaatkannya untuk mengoptimalkan strategi penjualan. Mulai dari lalu lintas dan profil pelanggan, jumlah keluhan dari konsumen, hingga tren penjualan dan keuntungan dari tiap-tiap tokonya.

Sementara soal karyawan, ia membuat kebijakan terkait rata-rata umur di tiap fungsi kerja. Akio menilai, setiap fungsi pekerjaan memiliki batas usia idealnya masing-masing. Misalnya untuk bagian penjualan di toko, ia menetapkan batas usia 24 tahun sebagai rata-rata angka maksimal. Sementara di bagian produksi, maksimal di usia 34 tahun. Bila ada karyawan yang telah melewati usia tersebut, maka akan ia lepas.

Kebijakan ini mungkin terdengar tak adil, meski secara legal tak ada aturan yang ia langgar. Undang-undang di Jepang memang memungkinkan pengusaha untuk menentukan batas usia untuk karyawannya.

Meski awalnya banyak keraguan yang dialamatkan kepadanya, namun Akio terus bekerja keras mewujudkan impiannya. Usahanya tak sia-sia, visinya memiliki seratus toko dan mencapai angka penjualan 100 miliar pada tahun 2003. Akio pun kini berhasil membesar Nitori Holding dengan kekayaan US$ 4,4 miliar versi Forbes.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×