kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iran gelar latihan perang di kawasan Teluk, dua pangkalan militer AS siaga tinggi


Rabu, 29 Juli 2020 / 08:44 WIB
Iran gelar latihan perang di kawasan Teluk, dua pangkalan militer AS siaga tinggi
ILUSTRASI. Kapal induk AS di kawasan Teluk. Dan Snow/U.S. Navy/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Televisi negara Iran melaporkan, Pengawal Revolusi elit Iran menggelar latihan militer di Teluk pada hari Selasa (28/7/2020). Langkah ini dilakukan di tengah memanasnya hubungan antara Teheran dan Washington.

Reuters memberitakan, militer AS mengatakan latihan itu menyebabkan dua pangkalan dengan pasukan Amerika di wilayah itu siaga tinggi. AS juga mengatakan, peluncuran rudal Teheran merupakan aksi yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Iran memindahkan kapal induk tiruan USS Nimitz milik AS ke Selat Hormuz

Ada konfrontasi berkala di Teluk dalam beberapa tahun terakhir antara Iran dan militer AS. AS menuduh angkatan laut Iran mengirim kapal-kapal cepat untuk memprovokasi kapal perang AS ketika mereka melewati Selat Hormuz.

Teheran, yang menentang kehadiran angkatan laut AS dan Barat di Teluk, mengadakan latihan perang angkatan laut tahunan secara bertahap di jalur air strategis, yakni jalur untuk pengiriman sekitar 30% dari semua minyak mentah dan cairan minyak lainnya yang diperdagangkan melalui laut.

Baca Juga: Dua pesawat hampir tabrakan di Iran, ini penyebabnya

"Tahap terakhir dari latihan yang disebut 'Great Prophet 14' dengan partisipasi Angkatan Laut dan Angkatan Udara militer Iran telah dimulai di darat, udara, laut dan ruang angkasa... Selat Hormuz dan Teluk Persia," demikian Televisi pemerintah Iran melaporkan.

Pasukan Pengawal Iran, dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita semi-resmi Fars, mengatakan angkatan laut dan udara akan menggunakan rudal, UAV, dan unit radar dalam latihan itu.

Dalam sebuah pernyataan, Komando Pusat militer AS mengatakan Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar dan Pangkalan Udara Al Dhafra di Uni Emirat Arab ditempatkan pada status siaga tinggi karena kehati-hatian setelah penilaian awal menunjukkan potensi ancaman.

Baca Juga: Iran mengeksekusi pria yang dituduh sebagai mata-mata AS dan Israel

"Insiden itu berlangsung selama beberapa menit, dan semua jelas dinyatakan setelah indikator ancaman berlalu," kata pernyataan militer itu.

Gambar satelit yang diterbitkan pada hari Senin menunjukkan Iran telah memindahkan kapal induk AS buatan ke Selat, yang menunjukkan bahwa Iran akan menggunakan kapal palsu untuk latihan sasaran dalam pertandingan perang di sana.

Baca Juga: Ledakan kembali terjadi di Iran, ini penyebabnya

Komandan Rebecca Rebarich, juru bicara Armada Kelima Bahrain yang bermarkas di AS, mengatakan militer AS selalu waspada terhadap jenis perilaku yang tidak bertanggung jawab dan gegabah oleh Iran di sekitar saluran air internasional yang sibuk.

Tetapi dia mengatakan, "Latihan ini tidak mengganggu operasi koalisi di daerah itu atau tidak berdampak pada aliran perdagangan bebas di Selat Hormuz dan perairan sekitarnya."

Baca Juga: Pemimpin tertinggi Iran: Kami tak akan lupa kematian Soleimani dan pasti membalas AS

Ketegangan meningkat antara Iran dan Amerika Serikat sejak 2018, ketika Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 dan menerapkan kembali sanksi yang telah secara tajam menurunkan ekspor minyak Teheran.

Baca Juga: Menegangkan! Dua jet tempur AS mendekati pesawat komersial Iran, penumpang luka-luka

Militer Iran pada bulan April mengatakan Teheran akan menghancurkan kapal perang AS jika keamanan Iran terancam di Teluk. Pejabat Iran telah berulang kali mengancam akan memblokir Hormuz jika Iran tidak dapat mengekspor minyak atau jika situs nuklirnya diserang.




TERBARU

[X]
×