kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.371   53,00   0,32%
  • IDX 7.929   23,53   0,30%
  • KOMPAS100 1.106   -3,50   -0,32%
  • LQ45 813   -4,79   -0,59%
  • ISSI 267   0,73   0,27%
  • IDX30 421   -2,74   -0,65%
  • IDXHIDIV20 489   -3,19   -0,65%
  • IDX80 123   -0,62   -0,50%
  • IDXV30 131   -1,00   -0,75%
  • IDXQ30 136   -1,30   -0,95%

Jelang Pemberlakuan Tarif AS, Ini Titah PM Modi kepada Warga India


Rabu, 27 Agustus 2025 / 10:26 WIB
Jelang Pemberlakuan Tarif AS, Ini Titah PM Modi kepada Warga India
ILUSTRASI. Bea masuk yang sangat tinggi segera menghantam pasar ekspor India dengan kekuatan penuh pada hari ini, Rabu (27/8/2025). REUTERS/Thomas White


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Bea masuk yang sangat tinggi segera  menghantam pasar ekspor India —dan sektor garmennya— dengan kekuatan penuh pada hari ini, Rabu (27/8/2025).

Seperti yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump awal bulan ini, India akan menghadapi bea masuk tambahan sebesar 25% atas pembelian minyak Rusia di tengah serangan negara itu yang terus berlanjut terhadap Ukraina.

Trump terus menekan Moskow dengan mendesak mitra dagang Amerika Serikat untuk menarik investasi dari Rusia dengan tujuan melumpuhkan perekonomian negara tersebut.

India telah berada di pusat pusaran geopolitik, dan kini berada di ambang dilema ekonominya sendiri.

Perdana Menteri Narendra Modi dilaporkan telah bertemu dengan dewan penasihat ekonominya dalam beberapa hari terakhir untuk meminta arahan dalam melindungi kepentingan bisnis India setelah tarif 50% yang dikenakan oleh AS.

Mengutip Sourcing Journal yang melansir Times of India, strategi ekonomi Modi yang berwawasan ke depan akan bergantung pada prinsip "Swadeshi" yang telah berusia seabad. 

Ini merupakan sebuah gerakan kemerdekaan India yang didirikan pada awal tahun 1900-an sebagai cara untuk mendorong kemandirian. Warga negara didorong untuk memboikot produk buatan luar negeri sebagai cara untuk memperkuat industri dalam negeri.

Modi menyalurkan semangat tersebut dalam pidatonya kepada warga negara India pada hari Senin saat berkunjung ke negara bagian asalnya, Gujarat.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Stabil Rabu (27/8) Pagi, Menunggu Dampak Tarif AS terhadap India

"Saya meminta para pemilik toko dan pedagang kita. Jangan menjual barang-barang asing. Ini akan memberikan dorongan besar bagi gerakan "Pakai Buatan India". Kontribusi kecil dari masing-masing orang akan sangat membantu dalam mencapai kemandirian," ujarnya, menurut Times.

Modi mencatat bahwa "festival akan datang" —merujuk pada hari libur dan perayaan India seperti Navratri, Dussehra, dan Diwali yang berlangsung sepanjang bulan September dan Oktober— akan menjadi kesempatan untuk mendongkrak bisnis-bisnis India.

"Dari tanah kelahiran Bapu Mahatma Gandhi yang dihormati, saya berulang kali mendesak rakyat India untuk menjadikannya mantra hidup mereka—apa pun barang yang akan kita beli merupakan buatan India, itu akan menjadi Swadeshi," ujarnya. 

"Apa pun barang untuk dekorasi rumah, biarlah buatan India. Jika Anda ingin memberi hadiah kepada teman, biarlah itu hadiah yang dibuat di India, dibuat oleh rakyat India."

Menurut data ekonomi dari Kementerian Perdagangan dan Industri Pemerintah India, sektor pakaian jadi dan tekstil India akan menghadapi dampak yang sangat tinggi dari kenaikan tarif yang akan datang.

Baca Juga: Abaikan AS, India Siap Beli Minyak dengan Harga Terbaik, Termasuk dari Rusia




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×