kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang pemilu, Putin janjikan bonus besar bagi polisi dan militer


Kamis, 02 September 2021 / 13:04 WIB
Jelang pemilu, Putin janjikan bonus besar bagi polisi dan militer
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin.


Sumber: Euronews | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui rencana pemberian tunjangan kepada aparat kepolisian dan militer. Melalui keputusan tersebut, semua personel polisi dan militer akan menerima bonus hingga 15.000 rubel pada bulan September ini.

Dilansir dari Euronews, keputusan presiden ini dirancang untuk melindungi kebutuhan sosial orang-orang yang bekerja di sektor keamanan.

Bonus senilai 15.000 rubel atau sekitar Rp 2,9 jutaan tersebut akan diberikan pada bulan September. Minggu lalu, bonus serupa juga diberikan kepada para pensiunan, nilainya sebesar 10.000 Rubel atau sekitar Rp 1,9 jutaan.

Program bantuan dari Putin ini sayangnya mendulang banyak kritik. Para kritikus mengatakan langkah itu dirancang untuk mendorong militer agar memilih Partai Rusia Bersatu pimpinan Putin menjelang pemilihan parlemen bulan September ini.

Melansir Euronews, saat ini Rusia memiliki sekitar 42 juta pensiunan dan setidaknya 1,7 juta polisi, militer, dan penjaga nasional. Kedua kelompok tersebut secara tradisional memang memilih Partai Rusia Bersatu.

Baca Juga: Rusia khawatir sisa senjata AS di Afghanistan digunakan dalam perang sipil

Partai penguasa ini belakangan menghadapi banyak kritik. Warga Rusia telah menyuarakan kemarahan atas penurunan standar hidup di negara itu sejak 2014, ditambah dengan kenaikan harga barang.

Menurut lembaga riset Vtsiom, saat ini Rusia Bersatu mengumpulkan 27,3% suara. Sementara itu, tingkat kepercayaan pada Vladimir Putin dinilai sebesar 62,2%. 

Sepanjang tahun ini kepercayaan terhadap Putin dianggap mulai menurun, terutama sejak lawan politiknya, Alexei Navalny, mulai ditekan.

Kelompok-kelompok yang dipimpin oleh Navalny mulai diklasifikasikan sebagai ekstrimis dan. Banyak sekutu dekat dan pendukung Navalny juga telah dikeluarkan dari pemilihan atau dipaksa ke pengasingan.

Dalam beberapa tahun terakhir Navalny gencar melayangkan kritik ke arah pemerintahan Putin dan menyuarakan pesan-pesan anti korupsi. Pada tahun 2020, Navalny bahkan menyebut pemerintah Rusia telah melakukan upaya pembunuhan terhadapnya.

Selanjutnya: Bavar-373, sistem pertahanan udara Iran yang diklaim lebih kuat dari S-400 Rusia




TERBARU

[X]
×