Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - KABUL. Sejumlah fasilitas PBB di milik Afghanistan dilaporkan mulai diambil alih oleh pasukan Taliban. Kantor-kantor PBB tersebut digeledah dan penjaganya diminta melayani para pasukan.
Menurut laporan internal PBB yang dikutip Reuters, pejuang Taliban menuntut para penjaga menyediakan makanan untuk seorang komandan dan anak buahnya.
Ketika Taliban mengambil alih negara pada 15 Agustus lalu, PBB memiliki sekitar 300 staf internasional dan 3.000 staf Afghanistan. Saat ini PBB melaporkan telah mulai memindahkan sekitar 100 dari mereka ke Kazakhstan untuk melanjutkan tugasnya.
Baca Juga: Taliban kepada mantan pejabat: Jangan panik dan kembali bekerja
Liam McDowall, juru bicara misi politik PBB di Afghanistan (UNAMA), menolak mengomentari laporan penggeledahan oleh Taliban, termasuk rumor adanya dokumen yang bocor.
Meskipun demikian, McDowall mengakui bahwa beberapa gedung PBB yang sudah ditinggalkan stafnya memang telah dibobol dan dijarah. Para personel keamanan menjadi sasaran intimidasi.
Sebelum ini Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB (UNDSS) melaporkan bahwa Taliban juga menggeledah rumah-rumah staf PBB yang ada di Afghanistan untuk mencari dokumen-dokumen penting.
Baca Juga: Taliban berharap bisa tetap berhubungan baik dengan Jepang
Laporan tersebut tidak dibenarkan oleh McDowall, namun membenarkan bahwa para staf saat ini diliputi rasa takut.
"Tidak ada anggota staf PBB yang melaporkan satu penggeledahan rumah, penahanan, atau insiden serius lainnya yang melibatkan Taliban. Tetapi PBB memperhatikan ketakutan para staf ketika situasi bisa semakin memburuk," ungkap McDowall seperti dikutip Reuters.
Kabar tersebut juga dibantah oleh juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid pada hari Selasa (24/8). Ia menegaskan bahwa Taliban telah melupakan segala tindakan buruk di masa lalu.
Laporan UNDSS menilai risiko keamanan saat ini sangat tinggi. Mereka menyebut bahwa setiap konvoi keamanan PBB akan dengan sengaja menjadi sasaran tembakan, setiap staf PBB berisiko terbunuh atau terluka.