kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.290   0,00   0,00%
  • IDX 7.606   72,54   0,96%
  • KOMPAS100 1.082   12,15   1,14%
  • LQ45 800   6,71   0,85%
  • ISSI 254   -0,52   -0,20%
  • IDX30 413   4,37   1,07%
  • IDXHIDIV20 473   6,15   1,32%
  • IDX80 121   0,84   0,71%
  • IDXV30 126   2,02   1,63%
  • IDXQ30 132   1,65   1,26%

Kardinal Parolin: Kami Harap Pembicaraan di Istanbul Jadi Titik Awal Perdamaian


Jumat, 16 Mei 2025 / 10:34 WIB
Kardinal Parolin: Kami Harap Pembicaraan di Istanbul Jadi Titik Awal Perdamaian
Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, berjalan setelah mencium salib selama pelayanan Jumat Agung Pasion Tuhan di Basilika Santo Petrus di Vatikan, 18 April 2025.


Sumber: Vatikan News | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Di sela acara bertajuk "Menuju Teologi Harapan untuk dan dari Ukraina" di Universitas Kepausan Gregorian, Kardinal Sekretaris Negara Vatikan, Pietro Parolin, menyampaikan harapan atas dimulainya negosiasi langsung antara Rusia dan Ukraina di Istanbul pada Kamis, 15 Mei 2025. 

Ia mengatakan, "Kami berharap ini menjadi titik awal yang serius untuk mengakhiri perang."

Pertemuan di Istanbul, yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS), diharapkan mempertemukan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara langsung untuk pertama kalinya sejak perang dimulai.

Baca Juga: Paus Leo XIV Serukan 'Tidak Ada Lagi Perang' dalam Pesan Minggu Pertamanya di Vatikan

Turki pun menjadi sorotan, bukan hanya sebagai tuan rumah perundingan, tetapi juga sebagai kemungkinan tujuan perjalanan pertama Paus Leo XIV, dalam rangka memperingati 1.700 tahun Konsili Nicea.

Kardinal Parolin menyambut baik peluang dialog langsung ini. "Kami selalu mengharapkan adanya peluang untuk perdamaian," ujarnya kepada sejumlah media. 

"Kami senang karena akhirnya ada kemungkinan pertemuan langsung. Kami berharap masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dan proses perdamaian sejati dapat dimulai." Meski demikian, ia menilai masih terlalu dini untuk memprediksi hasil dari pertemuan tersebut.

Menanggapi pertanyaan terkait kemungkinan kunjungan Paus Leo XIV ke Ukraina, Kardinal Parolin menyatakan bahwa hal itu masih terlalu dini untuk dipertimbangkan. Ia mengacu pada undangan Presiden Zelensky yang disampaikan melalui sambungan telepon pada Senin pagi. 

Baca Juga: Sejarah Nama Kepausan Leo yang Dipilih Sebanyak 14 Kali

Parolin menegaskan bahwa Paus akan terus menyerukan diakhirinya perang, sebagaimana yang telah dilakukan sejak awal masa kepausannya.

"Kami tetap siap menawarkan ruang untuk memfasilitasi pertemuan," kata Kardinal Parolin. 

"Menyebutnya sebagai mediasi mungkin berlebihan, tetapi kami bersedia membantu. Namun, kami juga tidak ingin mencampuri inisiatif perdamaian lain yang sedang berjalan," tambahnya.

Kardinal Parolin juga menegaskan bahwa Takhta Suci terus berupaya mendekatkan pihak-pihak yang bertikai, bukan menciptakan perpecahan. 

Ia menyebut bahwa mekanisme pemulangan anak-anak Ukraina yang dideportasi ke Rusia yang diprakarsai oleh misi Kardinal Matteo Zuppi masih aktif. 

Proses tersebut mencakup pertukaran data melalui Nunsiatur, verifikasi, serta koordinasi dengan pihak lokal.

Baca Juga: Pemilihan Paus: Dari Asap Putih hingga Pengumuman Habemus Papam

Meski jumlah anak yang terdampak masih menjadi bahan perdebatan, Parolin menekankan bahwa hal terpenting adalah mereka secara bertahap dipulangkan kepada keluarga dan orang-orang terkasih.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×