kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kasus corona bertambah jadi 5, Chengdu China memasuki mode masa perang


Selasa, 08 Desember 2020 / 15:50 WIB
Kasus corona bertambah jadi 5, Chengdu China memasuki mode masa perang
ILUSTRASI. Orang-orang berjalan saat jam sibuk di pagi hari setelah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Beijing, China, 3 November 2020.


Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - CHENGDU. Kota Chengdu di Provinsi Sichuan, China Barat Daya, memasuki "mode masa perang" setelah mencatat lima kasus lokal virus corona baru dalam dua hari.

"Chengdu memasuki mode masa perang," kata Sekretaris Komite Partai Komunis China Sichuan Peng Qinghua, Selasa (8/12), seperti dikutip Global Times

Pemerintah Kota Chengdu pun memperluas pengujian asam nukleat dan melakukan pengurutan gen virus corona untuk mengekang penyebaran Covid-19 dan mengidentifikasi sumber wabah.

Beberapa laporan mengatakan, Chengdu mengunci kota. Tetapi, pihak berwenang membantah melakukan lockdown.

Baca Juga: 9 Bulan tanpa infeksi lokal, Chengdu siaga tinggi pasca catat kasus corona pertama

Pada Selasa (8/12), otoritas kesehatan Chengdu mengumumkan tiga kasus lokal baru virus corona, setelah melaporkan dua kasus pertama setelah 9 bulan tanpa penularan komunitas pada Senin (7/12).

"Chengdu jauh dari situasi di mana perlu dikunci, dan tugas utama pemerintah kota adalah menemukan sumber infeksi dengan cepat," ujar Wang Guangfa, pakar pernapasan di Rumahsakit Pertama Universitas Peking, kepada Global Times.

"Sangat mungkin wabah di Chengdu dapat dilacak ke sumber-sumber impor, apakah itu orang atau barang," sebut Wang yang menambahkan, peningkatan kasus di China terkait kasus impor dan rantai pasok makanan beku.

Zhu Xiaoping, Kepala Ahli Kelompok Anti-Epidemi Sichuan, mengungkapkan, rumah dari dua pasien pertama, sepasang suami istri, sangat terkontaminasi oleh virus corona.

Baca Juga: Tak buru-buru, Korea Selatan targetkan gelar vaksinasi massal di paruh kedua 2021

Saat mengumpulkan sampel, mulai dari gagang pintu, sakelar, makanan yang disimpan di lemari es, hingga talenan di rumah pasangan itu, semuanya terdapat virus corona.

Pasangan itu, seorang wanita berusia 69 tahun bermarga Lu dan suaminya yang tinggal di Distrik Pidu, dinyatakan positif Covid-19 pada Senin (7/12). Dan, status komunitas tempat mereka tinggal dalam status risiko sedang.

Cucu mereka termasuk di antara tiga pasien baru yang terkonfirmasi pada Selasa pagi. Investigasi epidemiologi menunjukkan, wanita itu pernah ke berbagai bagian kota, termasuk salon kuku, taman, restoran, dan klub. 

Dua kasus baru lainnya adalah pasangan yang tinggal di Desa Taiping.

Baca Juga: Ini orang pertama di dunia yang mendapatkan vaksin Covid-19 Pfizer di luar uji coba

Luo, penduduk Distrik Pidu, mengatakan kepada Global Times, dia telah tinggal dan bekerja dari rumah sejak Senin. Warga yang tinggal dekat dengan rumah pasien itu dilarang keluar sebelum hasil pengujian asam nukleat mereka keluar.

Untuk mengekang penyebaran virus, Wang Fengchao, Wali Kota Chengdu, memperluas pengujian asam nukleat ke semua wilayah di Distrik Pidu. The Global Times mencatat, Distrik Pidu adalah daerah dengan populasi sekitar 1 juta jiwa.

"Kami harus segera melakukan pengujian skala besar dan menyelidiki secara menyeluruh kemungkinan infeksi, dan memastikan tidak ada kelalaian di luar sana," kata Wang seperti dilansir Global Times.

Selanjutnya: Hari ini, Inggris memulai vaksinasi, titik balik dalam perang melawan virus corona



TERBARU

[X]
×