kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus corona di negara ini melonjak pasca status darurat dicabut, Indonesia termasuk


Jumat, 03 Juli 2020 / 13:45 WIB
Kasus corona di negara ini melonjak pasca status darurat dicabut, Indonesia termasuk
ILUSTRASI. Atealla Betancourt?menjalani tes di dalam mobil untuk penyakit virus korona (COVID-19) saat penyebarannya di Austin, Texas, Amerika Serikat, Minggu (28/6/2020). REUTERS/Sergio Flores


Sumber: KONTAN.co.id | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona / COVID-19 yang mulai terendus sejak awal tahun ini sekarang memasuki fase yang semakin buruk. Dalam beberap bulan terakhir sejumlah negara sudah melakukan sejumah langkah pencegahan seperti penutupan wilayah (lockdown) atau sekadar pembatasan aktivitas sosial.

Di beberapa negara, langkah-langkah tersebut bisa dibilang efektif untuk menekan angka korban. Sayangnya, beberapa negara justru terlena dan mencabut status darurat yang berakhir fatal.

Sekarang, setelah status darurat di beberapa negara dicabut, jumlah korban justru semakin bertambah. Indonesia jadi salah satu negara dengan penambahan pasien terbesar sejak masa pembatasan sosial dicabut.

Berikut ini beberapa negara yang memasuki fase terburuk justru setelah kebijakan pembatasan sosial dicabut.

Baca Juga: Kasus corona di 37 negara bagian AS melonjak, Florida laporkan 10.000 kasus baru

1. Amerika Serikat

AS kini melaporkan hampir 2,7 juta kasus dan lebih dari 128.000 meninggal akibat virus corona. Rabu (1/7), AS memiliki 50.700 infeksi baru, rekor kenaikan harian baru, yang mereka umumkan pada Kamis (2/7).

Pada minggu pertama Juni, kasus corona di Amerika Serikat bertambah sekitar 22.000 kasus baru setiap hari. Selama tujuh hari terakhir bulan Juni, infeksi baru setiap hari hampir dua kali lipat menjadi 42.000 secara nasional.

California jadi negara bagian dengan sumbangan korban yang cukup banyak. Kasus terkonfirmasi di California meningkat hampir 50% dalam dua minggu belakangan. 

Infeksi juga melonjak di banyak negara bagian lain di AS, termasuk Florida, Arizona dan Texas. Florida mencatat lebih dari 6.500 kasus baru dan Florida Selatan menutup pantai untuk mencegah kerumunan 4 Juli yang bisa menyebarkan virus lebih lanjut.

2. Jepang

Pada hari Kamis (2/7) kemarin, Tokyo mencatat adanya 107 kasus infeksi corona baru. Angka tersebut merupakan yang terbesar dalam dua bulan terakhir.

Meskipun demikian, pemerintah pusat Jepang mengatakan kalau status darurat belum perlu diaktifkan kembali.

Gubernur Tokyo, Yuriko Koike mengatakan, sekitar 70% kasus yang tercatat pada hari Kamis terjadi pada warga berusia 20-30 tahun. Rentang usia muda yang mulai banyak beraktivitas di luar ruangan.

Kasus tambahan di Tokyo ini membuat Jepang sudah mencatat hingga 19.000 kasus dan 976 kematian. Meskipun terlihat banyak, tapi nyatanya jumlah ini masih relatif kecil jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain.

Namun Jepang tetap percaya diri dengan semua sumber daya yang dimilikinya. Penambahan angka tersebut diklaim Jepang sebagai keberhasilan mereka melakukan tes dengan skala yang lebih luas.

Baca Juga: Corona di Jepang: Tokyo catat rekor COVID-19 tertinggi dua bulan terakhir

3. Afrika Selatan

Melansir South China Morning Post pada hari Kamis (2/7), laporan menunjukkan 8.124 kasus baru, rekor kenaikan harian baru di Afrika Selatan.

Negara ini memiliki kasus terbanyak di Afrika dengan lebih dari 159.000, jumlah ini terus meningkat sejak pemerintah setempat membuka status lockdown bulan Juni lalu.

Kota Johannesburg jadi pusat sebaran paling parah. Ratusan petugas kesehatan terinfeksi. Sekarang kota tersebut mencatat lebih dari 45.000 kasus.

4. Korea Selatan

Korea Selatan juga jadi salah satu negara dengan lonjakan kasus terparah sejak masa darurat dicabut. Pemerintah Korea Selatan sudah memberikan lampu hijau untuk mengadakan kelas secara offline pada bulan Juni. 

Sejak saat itu jumlah korban terus bertambah. Jumat (3/7), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengatakan, ada tambahan 63 kasus, termasuk 52 infeksi lokal. Ini membuat jumlah kasus positif di Negeri Ginseng menjadi 12.967 kasus. 

Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 20 Juni lalu. Ini juga pertama kalinya jumlah infeksi melesat di atas angka 50 sejak 18 Juni lalu.

Baca Juga: Corona di Korea Selatan: Kasus baru kembali meroket dan tersebar di seluruh wilayah

Penambahan jumlah kasus ini datang dari beberapa penyebab. Umumnya berpusat dari fasilitias publik yang ada.

Di Gwangju, tambahan 30 kasus pada hari Kamis (2/7) diduga bermula dari kuil Buddha setempat. Sementara di Daejeon, dua siswa sekolah dasar dinyatakan positif setelah melakukan kontak dengan temannya.

Sedangkan di Daegu, ada tambahan 13 kasus baru yang diduga berasal dari sebuah sekolah akting. Kota ini menyumbang lebih dari setengah kasus Covid-19 di Korea Selatan, karena ribuan infeksi virus ditelusuri ke sekte keagamaan di kota itu.

5. Indonesia

Lonjakan kasus juga terjadi di tanah air. Pada Kamis (2/7), jumlah kasus bertambah 1.624 dalam 24 jam terakhir, menjadikan total infeksi menjadi 59.394.

Angka itu merupakan lonjakan terparah dalam satu hari selama masa pandemi ini.

Seperti kita tahu, pemerintah Indonesia sudah mulai melonggarkan pembatasan sosial sejak bulan lalu. Sayangnya, sejak saat itu setidaknya ada 1.000 kasus baru yang tercatat.

Baca Juga: Indonesia, AS, dan Afrika Selatan catat rekor kenaikan harian kasus corona




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×