kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kematian melewati 180.000, WHO: Virus corona akan bersama kita untuk waktu yang lama


Kamis, 23 April 2020 / 13:57 WIB
Kematian melewati 180.000, WHO: Virus corona akan bersama kita untuk waktu yang lama
ILUSTRASI. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Covid-19 akan melingkupi planet ini untuk waktu yang yang cukup lama. Badan kesehatan internasional itu memperingatkan bahwa sebagian besar negara masih dalam tahap awal mengatasi pandemi.

Bos WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan beberapa negara yang mengira mereka memiliki virus corona di bawah kendali sedang menyaksikan kebangkitan dalam kasus. Sementara itu, ada tren yang mengganggu di Afrika dan Amerika.

Dalam menghadapi kritik, ia juga bersikeras bahwa badan kesehatan PBB telah menyatakan darurat global pada waktu yang tepat bagi negara-negara untuk mempersiapkan dan merencanakan tanggapan mereka.

Baca Juga: Google: WHO dan Pemerintah AS Jadi Target Serangan Phising

Seperti yang diketahui, WHO telah dikecam oleh Amerika Serikat karena cara penanganan pandemi yang dianggap lamban. Akan tetapi Tedros menepis seruan agar dia mundur.

“Sebagian besar negara masih dalam tahap awal epidemi mereka. Dan beberapa yang terkena dampak awal pandemi sekarang mulai melihat kebangkitan dalam kasus-kasus,” katanya dalam konferensi pers virtual di Jenewa.

Baca Juga: Menlu AS bicara blak-blakan soal Iran, corona, harga minyak, hingga dana WHO

Dia menambahkan, “Jangan salah: kita masih harus menempuh jalan panjang. Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama."

Dia mengatakan sebagian besar epidemi di Eropa barat tampaknya stabil atau menurun.

Namun, "meskipun jumlahnya rendah, kami melihat tren kenaikan yang mengkhawatirkan di Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, dan Eropa Timur", katanya.

Baca Juga: WHO mendesak presiden Trump untuk mempertimbangkan kembali penangguhan pendanaannya

Korban kematian global telah melewati 180.000, sementara lebih dari 2,5 juta kasus dinyatakan telah terdaftar sejak epidemi dilaporkan di China pada akhir tahun lalu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×