kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kengerian wajah Beirut: Bangunan luluh lantak, jumlah korban tewas capai ratusan


Kamis, 06 Agustus 2020 / 04:40 WIB
Kengerian wajah Beirut: Bangunan luluh lantak, jumlah korban tewas capai ratusan
ILUSTRASI. Kerusakan akibat ledakan dahsyat di Beirut. REUTERS/Aziz Taher


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIRUT. Tim penyelamat Lebanon hingga saat ini masih berjibaku mengevakuasi korban tewas dan mencari mereka yang hilang di bawah reruntuhan bangunan pada Rabu (5/8/2020). Seperti yang diketahui, bencana di gudang Beirut akibat ledakan dahsyat yang mengguncang seluruh Beirut, menewaskan sedikitnya 135 orang.

Melansir Reuters, Menteri Kesehatan Hamad Hassan mengatakan, lebih dari 5.000 orang lainnya luka-luka dalam ledakan Selasa di pelabuhan Beirut. Selain itu, sekitar 250.000 orang terlantar tanpa rumah yang layak untuk tinggal setelah gelombang kejut menghancurkan bangunan, memporakporandakan kota dan menghancurkan jendela-jendela.

Baca Juga: KBRI beberkan dugaan awal penyebab ledakan hebat di Beirut

Hassan mengatakan puluhan orang masih hilang. Terkait musibah ini, Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengumumkan tiga hari berkabung mulai Kamis. Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat.

Ledakan itu adalah yang paling kuat yang pernah terjadi di Beirut, sebuah kota yang masih dilanda perang saudara dan masih terhuyung-huyung akibat krisis ekonomi dan gelombang infeksi virus korona. 

Baca Juga: Begini gambaran dahsyatnya ledakan Beirut saat jam sibuk Selasa malam

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan 2.750 ton amonium nitrat, yang digunakan dalam pupuk dan bom, telah disimpan selama enam tahun di pelabuhan tanpa langkah-langkah keamanan, setelah disita.

Dalam pidato resminya selama sesi kabinet darurat, Aoun berkata: "Tidak ada kata yang bisa menggambarkan kengerian yang melanda Beirut tadi malam, mengubahnya menjadi kota yang dilanda bencana."

Dia mengatakan pemerintah bertekad untuk menyelidiki dan mengungkap apa yang terjadi secepat mungkin, untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak yang lalai.

Sumber resmi Reuters yang mengetahui investigasi awal menyalahkan insiden tersebut sebagai "kelambanan dan kelalaian", dengan mengatakan tidak ada yang dilakukan oleh komite dan hakim yang terlibat dalam masalah tersebut untuk memerintahkan penghapusan bahan berbahaya.

Baca Juga: Pasca ledakan dahsyat, Lebanon tetapkan Beirut sebagai kota bencana

Kabinet memerintahkan pejabat pelabuhan yang terlibat dalam menyimpan atau menjaga bahan sejak 2014 untuk dimasukkan ke dalam tahanan rumah, kata sumber resmi Reuters. Kabinet juga mengumumkan keadaan darurat dua minggu di Beirut.

Keruntuhan Lebanon

Warga biasa Lebanon, yang kehilangan pekerjaan dan menyaksikan nilai tabungannya menguap dalam krisis keuangan Lebanon, menyalahkan politisi yang telah mengawasi korupsi negara selama beberapa dekade dan pemerintahan yang buruk.

"Ledakan ini menyebabkan keruntuhan Libanon. Saya benar-benar menyalahkan kelas penguasa,” kata Hassan Zaiter, 32, seorang manajer di Hotel Le Grey yang rusak parah di pusat kota Beirut.

Baca Juga: Sebelum ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon terperosok krisis ekonomi parah

Menteri Kesehatan mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 135, saat pencarian korban terus berlanjut.

Kerabat berkumpul di dekat pelabuhan Beirut mencari informasi tentang mereka yang masih hilang. Banyak dari mereka yang tewas adalah karyawan pelabuhan dan bea cukai, orang-orang yang bekerja di daerah itu atau mereka yang mengemudi di wilayah tersebut selama jam sibuk Selasa malam.

Palang Merah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mendirikan rumah mayat karena rumah sakit kewalahan menerima korban yang terus berdatangan. Pejabat kesehatan mengatakan rumah sakit berjuang dengan gelombang besar korban dan kehabisan tempat tidur serta peralatan untuk merawat mereka yang terluka dan dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Palang Merah Lebanon: Korban tewas akibat ledakan Beirut mencapai 100 orang

"Pusat Medis Clemenceau di Beirut sudah seperti rumah jagal, darah menutupi koridor dan lift," kata Sara, salah seorang perawat.

Baca Juga: Ledakan Beirut, simpati dan dukungan mengalir dari negara-negara Arab

Gubernur Beirut Marwan Abboud mengatakan kepada Al Hadath TV bahwa kerugian kolektif setelah ledakan itu mungkin mencapai US$ 10 miliar hingga US$ 15 miliar. Estimasi tersebut mencakup kerugian langsung dan tidak langsung terkait dengan bisnis.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×