kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kepalang marah, Korut tolak utusan Korsel & bersumpah kerahkan pasukan ke perbatasan


Rabu, 17 Juni 2020 / 07:29 WIB
Kepalang marah, Korut tolak utusan Korsel & bersumpah kerahkan pasukan ke perbatasan
ILUSTRASI. Seorang tentara Korea Utara terlihat di samping pos jaga di dalam wilayah Korea Utara dalam gambar ini diambil di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea di Paju, Korea Selatan 16 Juni 2020. REUTERS/Kim Hong-Ji


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemerintah Korea Utara tampaknya tidak mau lagi melakukan perundingan lewat jalur diplomasi dengan negara tetangganya, Korea Selatan. Melansir Reuters, Korut mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya telah menolak tawaran Korea Selatan untuk mengirim utusan khusus untuk meredakan ketegangan bilateral yang meningkat.

Sebaliknya, Korut bersumpah untuk mengerahkan pasukan ke unit perbatasan yang didemiliterisasi dalam langkah terbaru menuju pembatalan perjanjian perdamaian antar-Korea.

Pengumuman yang dibuat oleh agen media pemerintah KCNA datang satu hari setelah Korea Utara meledakkan kantor penghubung bersama yang didirikan di kota perbatasan sebagai bagian dari perjanjian 2018 oleh para pemimpin kedua negara. Kondisi ini terjadi ketika ketegangan berkobar akibat beredarnya selebaran propaganda yang dikirim oleh para pembelot di wilayah perbatasan.

Baca Juga: Dari waktu ke waktu, ini sejumlah aksi Korut yang bikin Amerika sakit kepala

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada hari Senin menawarkan untuk mengirim penasihat keamanan nasionalnya Chung Eui-yong dan kepala mata-mata Suh Hoon sebagai utusan khusus. "Namun Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan seorang pejabat senior partai yang berkuasa dengan tegas menolak proposal yang tidak bijaksana dan menyeramkan itu," kata KCNA.

KCNA juga menulis: "Moon sangat suka mengirim utusan khusus untuk 'mengatasi krisis' dan sering mengajukan proposal tidak masuk akal, tetapi dia harus memahami dengan jelas bahwa trik seperti itu tidak akan lagi bekerja pada kami."

Baca Juga: Korea Utara berulah, Korea Selatan: Militer kami siap untuk keadaan apa pun

"Solusi untuk krisis saat ini antara Utara dan Selatan yang disebabkan oleh ketidakmampuan dan dan tindakan tidak bertanggung jawab pihak berwenang Korea Selatan. Akan ada harga yang pantas dibayarkan untuk hal ini."

Tidak ada pernyataan langsung dari kantor Moon.

Reuters memberitakan, setiap langkah untuk membatalkan kesepakatan perdamaian lintas-perbatasan menimbulkan kemunduran besar pada upaya Moon untuk rekonsiliasi yang tahan lama dengan Korea Utara. Di sisi lain, hal itu mempersulit upaya membujuk Pyongyang untuk meninggalkan program nuklir dan misilnya.

Baca Juga: Militer Korea Utara ancam akan ubah perbatasan menjadi benteng pertahanan

Kim Yo Jong juga mengecam Moon dengan keras dalam pernyataan KCNA lainnya. Adik kandung Kim Jong Un ini mengatakan Moon gagal menerapkan salah satu pakta 2018 dan telah membuat hubungan antar-Korea menjadi wayang AS.

Dalam pidato hari Senin, yang menandai peringatan 20 tahun KTT antar-Korea pertama, Moon menyatakan penyesalannya terhadap hubungan Korea Utara-AS dan hubungan antar-Korea yang belum mencapai kemajuan seperti yang diharapkan. Akan tetapi dia meminta Pyongyang untuk mempertahankan kesepakatan damai dan kembali ke meja dialog.

Baca Juga: Situasi Korea Utara-Korea Selatan semakin memanas, ini penyebabnya

Dalam artikel terpisah KCNA pada hari Rabu, seorang juru bicara untuk Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) mengatakan akan mengirim pasukan ke Gunung Kumgang dan Kaesong di dekat perbatasan, di mana kedua Korea telah melakukan proyek ekonomi bersama di masa lalu.

Baca Juga: Korea Utara: Kami terus bangun pasukan militer untuk atasi ancaman Amerika

Pos-pos polisi yang telah ditarik dari Zona Demiliterisasi (DMZ) akan dipasang kembali, sementara unit artileri dekat perbatasan laut barat tempat para pembelot sering mengirimkan selebaran akan diperkuat dengan peringatan kesiapan yang ditingkatkan ke tingkat “tugas tempur kelas atas," kata juru bicara itu.

Baca Juga: Kantor penghubung hancur lebur, Korsel berang: Korut harus bertanggungjawab!

Ditambahkan pula, Korea Utara juga akan memulai kembali pengiriman selebaran anti-Seoul melintasi perbatasan.

"Area yang menguntungkan untuk menyebarkan selebaran di Selatan akan terbuka di seluruh garis depan dan dorongan orang-orang kami untuk menyebarkan selebaran akan dijamin secara militer dan langkah-langkah keamanan menyeluruh akan diambil," katanya.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×