Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Keuntungan industri China kembali melemah pada Oktober setelah mencatat pertumbuhan selama dua bulan berturut-turut.
Data resmi pada Kamis (27/11/2025) menunjukkan, perusahaan masih menghadapi tekanan dari permintaan domestik yang lesu dan penurunan ekspor.
Penurunan ini diperkirakan akan memicu desakan lebih kuat agar pemerintah menggelontorkan dukungan tambahan untuk mendorong konsumsi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada ekspor, di tengah tarif dan hambatan dagang yang meningkat.
Baca Juga: Harga Emas Spot Stabil Dekat Level Tertinggi Dua Pekan pada Kamis (27/11) Pagi
Biro Statistik Nasional (NBS) melaporkan, keuntungan industri turun 5,5% secara tahunan pada Oktober, setelah sempat melonjak 21,6% pada September dan 20,4% pada Agustus.
Koreksi ini menegaskan masih kuatnya tantangan di ekonomi terbesar kedua dunia tersebut, meskipun tensi dagang dengan Amerika Serikat (AS) menunjukkan tanda mereda.
Momentum pertumbuhan merosot tajam, dengan ekspansi ekonomi kuartal ketiga jatuh ke level terlemah dalam setahun.
Sepanjang Januari–Oktober, keuntungan industri hanya tumbuh 1,9%, melambat dari pertumbuhan 3,2% pada periode Januari–September.
Data resmi sebelumnya menunjukkan pertumbuhan penjualan ritel pada Oktober tidak sesuai ekspektasi, meskipun ada libur nasional delapan hari dan dimulainya festival belanja Singles’ Day sepanjang bulan.
Baca Juga: Kontroversi Miss Universe 2025: Presiden Terseret Kasus Narkoba dan Senjata
Tekanan harga produsen (PPI) memang sedikit mereda, namun masih berada di zona kontraksi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, output pabrik tumbuh pada laju paling lemah sejak Agustus 2024.
Pemerintah China telah memberi sinyal perubahan fokus menuju penguatan konsumsi dalam lima tahun ke depan, tetapi belum ada stimulus besar yang digelontorkan.
Sementara itu, tingginya pengangguran muda dan berlarut-larutnya krisis properti terus menekan kepercayaan pasar.
Berdasarkan jenis perusahaan, laba BUMN tercatat stagnan sepanjang 10 bulan pertama tahun ini. Perusahaan swasta mencatat kenaikan laba 1,9%, sedangkan perusahaan asing tumbuh 3,5%.
Data keuntungan industri mencakup perusahaan dengan pendapatan tahunan minimal 20 juta yuan (US$2,82 juta) dari operasi utamanya.













