Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bisa mengubah pandangannya terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump jika dia terus membuat komentar "tidak pantas, berbahaya".
Kim Yong Chol, pejabat senior Korea Utara yang berperan penting dalam mengatur pertemuan puncak kedua yang gagal antara Kim Jong Un dan Trump, bahkan menyebut Trump sebagai orangtua yang tidak sabar.
Menurut Kim Yong Chol, AS mengabaikan tenggat waktu akhir tahun yang Pyongyang tetapkan bagi Washington untuk melunakkan sikapnya dalam perundingan denuklirisasi yang terhenti.
Baca Juga: Trump mengingatkan Pemimpin Korut Kim Jong Un berisiko kehilangan segalanya
"Kami tidak akan rugi apa-apa lagi," kata Kim Yong Chol dalam sebuah pernyataan yang KCNA, media Pemerintah Korea Utara, lansir, Senin (9/12), seperti dikutip Reuters.
Trump mengatakan pada Minggu (8/12), Kim Jong Un berisiko kehilangan "segalanya" jika dia melanjutkan permusuhan dan negaranya harus melakukan denuklirisasi, setelah Korea Utara menyatakan telah "sukses melakukan tes yang sangat penting".
“Kim Jong Un terlalu pintar dan memiliki banyak kerugian, jika Kim Jong Un bertindak dengan cara yang bermusuhan. Kim Jong Un menandatangani Perjanjian Denuklirisasi yang kuat dengan saya di Singapura,” ujar Trump di akun Twitter-ny, seperti Reuters kutip.
"Kim Jong Un tidak ingin membatalkan hubungan istimewanya dengan Presiden Amerika Serikat atau mengganggu Pemilihan Presiden AS pada November 2020," sebut Trump.
Sebelumnya, KCNA melaporkan, Ahad (8/12), Korea Utara telah melakukan tes yang sangat penting di situs peluncuran satelit Sohae, tempat pengujian roket yang pernah pejabat AS katakan, Pyongyang berjanji untuk menutupnya.
Baca Juga: Korea Utara: Itu akan menjadi hal yang mengerikan bagi AS
Uji coba itu berlangsung menjelang tenggat waktu akhir tahun yang Korea Utara tetapkan bagi AS untuk menghentikan desakannya atas denuklirisasi sepihak. Pyongyang telah memperingatkan akan mengambil jalan baru di tengah perundingan dengan Washington yang macet
"Korea Utara, di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, memiliki potensi ekonomi yang luar biasa, tetapi harus mendenuklirisasi seperti yang dijanjikan," tegas Trump.