kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Kim Yo Jong semakin ambil peran utama, calon Pemimpin Korea Utara?


Rabu, 10 Juni 2020 / 15:35 WIB
Kim Yo Jong semakin ambil peran utama, calon Pemimpin Korea Utara?
ILUSTRASI. Kim Yo Jong, saudara perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam, 2 Maret 2019. REUTERS/Jorge Silva


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengambil peran utama dalam kampanye tekanan baru yang lebih keras terhadap Korea Selatan, menyoroti apa yang para analis katakan sebagai peran kebijakan substantif yang lebih dari sekadar menjadi asisten kakaknya.

Diyakini berusia awal 30-an, Kim Yo Jong adalah satu-satunya kerabat dekat Pemimpin Korea Utara yang memainkan peran publik dalam politik.

Selama kebingungan diplomasi internasional 2018-2019, Kim Yo Jong membetot perhatian global dengan memimpin kontingen Korea Utara ke Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan. 

Kemudian, dia sering terlihat berlari untuk memastikan semuanya berjalan baik untuk kakaknya, termasuk memegang asbak untuknya di stasiun keretaapi dalam perjalanan ke pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Vietnam.

Baca Juga: Marah besar dan kecewa, Korut putuskan semua kontak dengan Korsel!

Tapi tahun ini, Kim telah mengambil peran kebijakan publik yang lebih, memperkuat statusnya sebagai pemain politik yang berpengaruh dalam dirinya sendiri.

"Sebelum ini, Kim Yo Jong digambarkan media pemerintah sebagai saudara perempuan Kim Jong Un, petugas protokolnya, atau salah satu pejabat yang menyertainya," kata Rachel Minyoung Lee, mantan analis intelijen sumber terbuka Korea Utara di Pemerintah AS, kepada Reuters.

"Sekarang, orang Korea Utara tahu pasti ada yang lebih dari itu baginya," ujar dia.

Kim Yo Jong telah bekerja di belakang layar dalam agensi propaganda Korea Utara, sebuah peran yang membuat AS menambahkannya ke daftar pejabat senior yang terkena sanksi pada 2017 karena pelanggaran hak asasi manusia dan penyensoran.

Baca Juga: Korut dan Korsel memanas, Kim Jong Un bahas ini dalam pertemuan politbiro

Pada Maret, media pemerintah memuat pernyataan pertama kali oleh Kim Yo Jong, di mana dia mengkritik Pemerintah Korea Selatan. Itu diikuti beberapa lagi, termasuk tanggapan atas komentar Trump. 

Dan, pekan lalu Kim Yo Jong memperingatkan, Korea Utara akan memutus komunikasi dengan Korea Selatan.

Lee mengatakan, pernyataan Kim Yo Jong memiliki gaya yang unik, menampilkan kecerdasan dan menggarisbawahi posisi kuatnya.

"Selain kata-kata kasar dan sarkasme, mereka bisa sedikit jenaka dalam cara penyampaian sementara pernyataan lainnya tidak," kata Lee. "Dia tampaknya memiliki lebih banyak kelonggaran dalam menyusun pernyataannya, yang tentu saja tidak mengejutkan".

Baca Juga: Korea Utara: AS tak pantas kritik China saat hendak melepas anjing untuk tekan protes

Ketika KCNA mengumumkan pada Selasa (9/6) bahwa hotline antara Korea Utara dan Korea Selatan akan terputus, media pemerintah Korea Utara itu mengatakan, Kim Yo Jong dan Kim Yong Chol memperjuangkan keputusan itu dalam sebuah pertemuan.

"Penjelasan langka tentang proses pembuatan kebijakan ini menggambarkan Kim Yo Jong sebagai orang yang sangat substantif," kata Michael Madden, pakar kepemimpinan Korea Utara di Stimson Center, lembaga think tank yang berbasis di AS, kepada Reuters.

Madden mengatakan, penggambaran baru Kim Yo Jong di media pemerintah mungkin merupakan sindiran halus kepada para analis internasional yang telah meragukan kemampuannya untuk memiliki pengaruh dalam masyarakat yang didominasi pria di Korea Utara.

"Mereka jelas memiliki harapan tinggi kepadanya (Kim Yo Jong)," ujar Madden. "Belum tentu menjadi pemimpin berikutnya, tapi tetap saja seorang kingmaker".

Baca Juga: Adik Kim Jong Un ancam batalkan perjanjian militer dengan Korsel gara-gara hal ini!




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×