kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Korea Selatan dan Jepang Bersiap Untuk Merespons Volatilitas Valas yang Berlebihan


Rabu, 17 April 2024 / 09:24 WIB
Korea Selatan dan Jepang Bersiap Untuk Merespons Volatilitas Valas yang Berlebihan
ILUSTRASI. Korsel dan Jepang siap mengambil tindakan terhadap volatilitas nilai tukar yang berlebihan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan (Korsel) dan Jepang menyatakan keprihatinan serius mengenai depresiasi mata uang mereka baru-baru ini. Korsel siap mengambil tindakan terhadap volatilitas nilai tukar yang berlebihan, kata Kementerian Keuangan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu.

Dalam pertemuan hari Selasa di Washington, Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok dan Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan, mereka siap menerapkan langkah-langkah untuk menstabilkan volatilitas yang berlebihan di pasar mata uang.

Ekspektasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang susut dalam jangka pendek mendorong penguatan dolar AS terhadap banyak mata uang termasuk won dan yen. Won menguat pada hari Rabu ke level 1,382.6 per dolar, naik 1,26% dari level terendah 17 bulan di 1,400 yang dicapai pada hari Selasa.

Yen mencapai level terendah dalam 34 tahun di 154,79 terhadap greenback pada hari Selasa. Dolar AS berada pada 154,64 yen di Asia pada hari Rabu.

Baca Juga: Tangkal Keperkasaan Dolar AS, Bank Sentral Intervensi Pasar

Para pemimpin keuangan Korea Selatan, Jepang, dan AS dijadwalkan mengadakan pertemuan trilateral pertama mereka di Washington pada hari Rabu, di sela-sela pertemuan Dana Moneter Internasional atawa International Monetary Fund (IMF) dan Kelompok 20 (G20) pekan ini.

Pasar mewaspadai kemungkinan intervensi pembelian mata uang yen oleh otoritas Jepang. Tetapi para analis berbeda pendapat mengenai kemungkinan tindakan tersebut karena dolar merayap mendekati level psikologis penting 155 yen.

“Mungkin ada intervensi jika dolar melebihi 155 yen namun dampaknya hanya berumur pendek dan terbatas,” kata Toru Suehiro, kepala ekonom Daiwa Securities kepada Reuters.

Secara terpisah, Gubernur Bank of Korea Rhee Chang-yong mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC di Washington bahwa bank sentral siap menerapkan langkah-langkah untuk menenangkan pasar karena pergerakan mata uang baru-baru ini sedikit berlebihan.

Mata uang yang lemah meningkatkan ekspor. Tetapi, pelemahan mata uang akan menekan rumah tangga dan pengecer karena kenaikan biaya impor bahan mentah dan makanan.


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×