kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Korut Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua, Beri Peringatan Ekstrem ke Musuh


Jumat, 14 April 2023 / 07:54 WIB
Korut Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua, Beri Peringatan Ekstrem ke Musuh
ILUSTRASI. Pada Jumat (14/4/2023), Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan uji rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru. KRT/via Reuters TV/Handout?via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pada Jumat (14/4/2023), Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan uji rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru Hwasong-18. Adapun tujuannya adalah untuk secara radikal mempromosikan kemampuan serangan balik nuklir negara itu.

Hal tersebut dilaporkan oleh media pemerintah Korut, sekaligus memperingatkan ketidaknyamanan dan kengerian ekstrem kepada musuh.

Melansir Reuters, pemerintah Korea Selatan mengatakan, Korea Utara menembakkan apa yang tampak sebagai rudal balistik model baru pada hari Kamis. Hal ini memicu ketakutan di Jepang utara di mana penduduk Hokkaido diminta untuk segera berlindung, meskipun ternyata tidak ada bahaya.

“Pengembangan ICBM Hwasongpho-18 tipe baru akan secara ekstensif mereformasi komponen pencegahan strategis DPRK, secara radikal mempromosikan efektivitas postur serangan balik nuklirnya dan membawa perubahan dalam kepraktisan strategi militer ofensifnya,” kata KCNA. 

Analis mengatakan, hal itu akan menandai penggunaan propelan padat pertama Korut dalam rudal balistik jarak menengah atau antarbenua.

Mengembangkan ICBM berbahan bakar padat telah lama dipandang sebagai tujuan utama Korea Utara, karena dapat membantu Korea Utara menyebarkan misilnya lebih cepat jika terjadi perang.

Baca Juga: Korut Luncurkan Rudal Balistik Jenis Baru, Jepang Ketakutan, Korsel Siaga Tinggi

Pemimpin Kim Jong Un memandu langsung uji coba itu. Dia memperingatkan bahwa mereka akan membuat musuh mengalami krisis keamanan yang lebih jelas, dan terus-menerus menyerang mereka dengan kegelisahan dan kengerian yang ekstrem dengan mengambil tindakan balasan yang fatal dan ofensif sampai mereka meninggalkan pemikiran tidak masuk akal dan tindakan sembrono.

Korea Utara telah mengkritik latihan militer gabungan AS-Korea Selatan baru-baru ini sebagai ketegangan yang meningkat dan telah meningkatkan uji senjata dalam beberapa bulan terakhir.

Sebagian besar rudal balistik terbesar di negara itu menggunakan bahan bakar cair, yang mengharuskannya diisi dengan propelan di lokasi peluncurannya - proses yang memakan waktu.

“Bahan padat lebih mudah dan lebih aman bagi pasukan untuk beroperasi di lapangan, dan memiliki kereta logistik yang jauh lebih kecil yang membuat unit rudal padat yang ditempatkan di lapangan lebih sulit untuk dideteksi (dan dengan demikian lebih dapat bertahan) daripada cairan,” papar Vann Van Diepen, mantan ahli senjata pemerintah AS yang sekarang bekerja dengan North 38.

Baca Juga: Korea Utara Putuskan Hubungan Telepon dengan Korea Selatan, Ini Penyebabnya

Dia menambahkan, “Tetapi bahkan cairan pun sangat dapat bertahan saat dikerahkan di lapangan, tergantung pada bagaimana Korea Utara memilih untuk mengoperasikan sistem tersebut."

Korea Utara menampilkan apa yang bisa menjadi ICBM berbahan bakar padat baru selama parade militer pada bulan Februari setelah menguji mesin berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi pada bulan Desember.

Analis mengatakan AS akan dapat menentukan antara peluncuran berbahan bakar padat atau cair melalui satelit peringatan dini yang mampu mendeteksi perbedaan dalam data inframerah yang dihasilkan oleh berbagai jenis rudal.

Peluncuran terbaru datang beberapa hari setelah Kim menyerukan penguatan pencegahan perang dengan cara yang "lebih praktis dan ofensif" untuk melawan apa yang disebut Korea Utara sebagai langkah agresi oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: Kim Jong Un Minta Militer Siapkan Sistem Pencegahan Perang yang Praktis dan Ofensif

Rudal itu ditembakkan dari dekat Pyongyang, terbang sekitar 1.000 km (620 mil) sebelum mendarat di perairan timur Korea Utara, kata para pejabat.

Korea Utara mengatakan uji coba itu tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×