Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Menurut Ushakov, dalam pertemuan dengan Putin, Witkoff sempat mengusulkan pertemuan tiga pihak antara Trump, Putin, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Namun, Rusia menolak menanggapi usulan tersebut.
"Kami mengusulkan agar fokus diarahkan pada persiapan pertemuan bilateral antara Putin dan Trump. Kami yakin, yang terpenting adalah memastikan pertemuan tersebut berjalan sukses dan produktif," kata Ushakov.
Ia juga menyebut bahwa pertemuan antara Putin dan Witkoff berlangsung dalam suasana bisnis dan konstruktif.
Baca Juga: AS dan Rusia Akan Bertemu di Arab Bahas Perdamaian Perang Ukraina dan Rusia
"Ditekankan bahwa hubungan Rusia-Amerika dapat dikembangkan melalui pendekatan yang sepenuhnya baru dan saling menguntungkan, sangat berbeda dari dinamika hubungan dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya.
Blogger pro-Kremlin, Yuri Podolyaka, menyebut Putin memainkan "permainan diplomatik yang sangat hebat". Menurutnya, Putin berhasil memanfaatkan Trump dalam "korsel negosiasi", tulisnya di blog pribadinya yang memiliki lebih dari 3 juta pengikut.
Sementara itu, Trump pada hari Rabu mengumumkan penerapan tarif tambahan sebesar 25% terhadap barang-barang asal India yang mulai berlaku pada 28 Agustus, sebagai respons atas keputusan New Delhi yang tetap mengimpor minyak dari Rusia. Langkah ini memperburuk ketegangan antara AS dan India.
Trump juga mengisyaratkan kemungkinan penerapan tarif serupa terhadap produk asal China, yang juga merupakan salah satu importir utama minyak Rusia.
Baca Juga: Putin Sepakati Penghentian Serangan ke Fasilitas Energi Ukraina Selama 30 Hari
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional India, Ajit Doval, pada Kamis. Dalam pertemuan tersebut, Shoigu menegaskan komitmen Moskow untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan India.
Menurut Interfax, Doval menyampaikan bahwa Presiden Putin dijadwalkan akan mengunjungi India pada akhir Agustus.