kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kronologi peristiwa yang picu pembunuhan Soleimani, Iran janji membalas (3-habis)


Senin, 06 Januari 2020 / 08:54 WIB
Kronologi peristiwa yang picu pembunuhan Soleimani, Iran janji membalas (3-habis)
ILUSTRASI. Reaksi warga Iran atas tewasnya Soleimani. (Dok Reuters)


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Tanker Iran dibebaskan untuk berlayar

Pada 15 Agustus, Mahkamah Agung Gibraltar memutuskan bahwa Grace 1 bebas berlayar, hanya beberapa jam setelah AS melakukan upaya terakhir untuk menahan kapal.

Iran meluncurkan sistem pertahanan rudal baru

Pada 23 Agustus, Rouhani menerapkan sistem pertahanan udara yang dibangun secara lokal ke dalam jaringan pertahanan rudal negara itu pada upacara pembukaan di Teheran.

Baca Juga: Pembunuhan Soleimani, Trump: Kami menghentikan perang, bukan memulai perang

Iran mulai berproduksi setelah pembelian sistem S-300 Rusia ditangguhkan pada 2010 karena sanksi internasional yang melarangnya mengimpor banyak senjata.

Zarif bertemu Macron

Pada 26 Agustus, diplomat top Iran mengadakan pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di sela-sela pertemuan puncak G7 menyusul undangan mengejutkan ke pertemuan di Biarritz.

"Diplomasi aktif Iran dalam mengejar keterlibatan konstruktif terus berlanjut," kata Zarif. "Jalan di depan itu sulit. Tapi patut dicoba."

Pada hari yang sama, Iran mengatakan pihaknya menjual 2,1 juta barel minyak mentah di atas kapal tanker yang disita di Gibraltar bulan sebelumnya, menambahkan bahwa pemilik baru kapal akan memutuskan tujuan berikutnya.

Baca Juga: Gedung Putih peringatkan Iran untuk tidak balas dendam

Iran kembali melampaui batas kesepakatan kepemilikan nuklir

Pada 30 Agustus, PBB mengatakan Iran masih melampaui batasan yang ditetapkan oleh perjanjian nuklirn, yakni dengan meningkatkan stok uranium yang diperkaya dan menyempurnakannya menjadi kemurnian yang lebih besar daripada yang diizinkan dalam perjanjian.

Laporan triwulanan dari Badan Energi Atom Internasional PBB mengkonfirmasi Iran secara progresif mundur dari pakta sebagai balasan atas penarikan AS dari perjanjian tersebut dan perpanjangan sanksi berikutnya yang telah memukul penjualan minyak Iran.

Sanksi terhadap badan antariksa Iran

Pada 3 September, AS menjatuhkan sanksi pada badan antariksa sipil Iran dan dua organisasi penelitian, mengatakan mereka digunakan untuk memajukan program rudal balistik Teheran.

Langkah-langkah yang diberlakukan oleh Departemen Keuangan AS menargetkan Badan Antariksa Iran, Pusat Penelitian Antariksa Iran dan Lembaga Penelitian Astronautika.

"Amerika Serikat tidak akan mengizinkan Iran untuk menggunakan program peluncuran luar angkasa sebagai penutup untuk memajukan program rudal balistiknya," kata Sekretaris Negara AS Pompeo.

AS mengintensifkan tekanan

Pada 4 September, AS menaikkan tekanan ekonomi pada Iran, memasukkan daftar hitam jaringan pengiriman minyak yang menurut Washington diarahkan oleh IRGC.

Departemen Keuangan AS menuduh kelompok perusahaan yang masuk daftar hitam, kapal dan individu melanggar sanksi dengan memasok minyak senilai ratusan juta dolar kepada Suriah.

Baca Juga: Terpopuler: Trump perintahkan serangan atas Iran, Susi tenggelamkan kapal China

Sementara itu, pemerintahan Trump mengatakan tidak akan mengakomodasi proposal oleh Prancis untuk memberikan bantuan keuangan ke Teheran.

AS menawarkan uang kepada kapten kapal tanker Iran

AS menawarkan beberapa juta dolar kepada kapten kapal tanker minyak Iran yang diduga menuju Suriah, kata Departemen Luar Negeri.

The Financial Times melaporkan pada 5 September bahwa Brian Hook, orang penting Departemen Luar Negeri Iran, telah mengirim email kepada kapten Akhilesh Kumar di mana ia menawarkan "kabar baik" jutaan uang tunai AS agar kapten dapat hidup dengan nyaman jika ia mengarahkan Adrian Darya 1, sebelumnya dikenal sebagai Grace 1, ke negara di mana ia bisa disita.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×