Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ledakan itu begitu besar sehingga beberapa warga di kota itu mengira gempa telah melanda. Warga yang bingung, menangis, dan terluka berjalan di jalan mencari kerabat.
"Saya berjanji kepada Anda bahwa bencana ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban," jelas Perdana Menteri Hassan Diab.
Baca Juga: Mata uang kolaps, Lebanon keos!
"Mereka yang bertanggung jawab akan membayar harganya," katanya dalam pidatonya di televisi, seraya menambahkan bahwa perincian tentang "gudang berbahaya" akan dipublikasikan.
Menteri dalam negeri mengatakan kepada Al Jadeed TV bahwa amonium nitrat telah disimpan di pelabuhan sejak 2014.
Kedutaan AS di Beirut memperingatkan warga di kota itu tentang laporan gas beracun yang dikeluarkan oleh ledakan itu, mendesak orang untuk tetap tinggal di dalam rumah dan mengenakan masker jika ada.
Baca Juga: Gempa bumi dasyat di Turki menewaskan 20 orang
Asap dan bola api
Rekaman ledakan yang diunggah di media sosial menunjukkan asap tebal dan tinggi nampak dari pelabuhan diikuti oleh ledakan besar, mengirimkan awan putih dan bola api ke langit. Mereka yang merekam kejadian dari bangunan tinggi 2 km (satu mil) dari pelabuhan terlempar ke belakang oleh goncangan.