kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lindungi Industri Domestik, Turki Kenakan Tarif 40% pada Impor Kendaraan dari China


Sabtu, 08 Juni 2024 / 18:25 WIB
Lindungi Industri Domestik, Turki Kenakan Tarif 40% pada Impor Kendaraan dari China
ILUSTRASI. Ekspor mobil oleh China. REUTERS/Stringer ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Turki akan mengenakan tarif tambahan sebesar 40% pada impor kendaraan dari China untuk menghentikan potensi penurunan neraca transaksi berjalan dan melindungi produsen mobil dalam negeri.

China menghadapi tekanan perdagangan yang semakin besar di seluruh dunia karena meningkatnya ekspor kendaraan listrik, yang diklaim banyak negara mendapat subsidi besar dari Beijing untuk mendukung perekonomiannya yang sedang terpuruk. 

Tarif tambahan yang dikenakan oleh Turki akan ditetapkan minimal US$ 7.000 per kendaraan, yang berlaku mulai 7 Juli.

“Tarif tambahan akan dikenakan pada impor kendaraan penumpang konvensional dan hibrida dari China untuk meningkatkan dan melindungi porsi produksi dalam negeri yang semakin berkurang,” kata Kementerian Perdagangan Turki.

Baca Juga: Raksasa Teknologi Dunia Berbondong-bondong Investasi di Malaysia

Dalam pernyataannya, kementerian ini juga mengatakan keputusan tarif tambahan dibuat dengan mempertimbangkan target defisit transaksi berjalan dan upaya untuk mendorong investasi dan produksi dalam negeri.

Keputusan tersebut menyebutkan jika tarif 40% yang dihitung dari harga kendaraan impor di bawah US$ 7.000 maka akan dikenakan tarif minimum US$ 7.000.

Pada tahun 2023, Turki memberlakukan tarif tambahan pada impor kendaraan listrik China dan menerapkan beberapa peraturan mengenai pemeliharaan dan layanan kendaraan listrik.

Pemerintah Turki mendorong lebih banyak produksi dan ekspor untuk mengurangi defisit transaksi berjalan yang kronis, yang mencapai US$ 45,2 miliar pada tahun lalu.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×