kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lonjakan Inflasi Kian Masif, Chili Umumkan Rencana Bantuan US$ 1,2 Miliar


Selasa, 12 Juli 2022 / 09:38 WIB
Lonjakan Inflasi Kian Masif, Chili Umumkan Rencana Bantuan US$ 1,2 Miliar
ILUSTRASI. Uang Peso Chili. Pemerintah Chili mengumumkan rencana bantuan ekonomi senilai US$ 1,2 miliar. REUTERS/Rodrigo Garrido


Reporter: Ignatia Ivani | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SANTIAGO. Pemerintah Chili mengumumkan rencana bantuan ekonomi senilai US$ 1,2 miliar yang mencakup bonus dan subsidi tenaga kerja pada Senin (1/7). Pemberian bantuan ini dilakukan ketikan negara Andes itu berjuang melawan lonjakan inflasi dan perlambatan ekonomi menyusul pemulihan pascapandemi.

Dalam setahun, inflasi Chili pada Juni mencapai 12,5% sementara pada bulan lalu mata uang lokal telah jatuh lebih dari 15%, bahkan menembus batas 1.000 peso per dolar AS untuk pertama kalinya.

Karenanya, bantuan dana akan segera dikerahkan. Presiden Chili Gabriel Boric bersama Menteri Keuangan Mario Marcel, mengatakan rencana itu akan mencakup senilai masing-masing US$ 120 untuk 7,5 juta penduduk dari total keseluruhan 19 juta penduduk negara itu.

Baca Juga: Konsumen Australia Kian Pesimistis di Tengah Kekhawatiran Inflasi

Penerima manfaat tersebut ditujukan bagi ibu serta bayi yang baru lahir. Dan program tersebut akan terus diperluas untuk peningkatan kualitas tenaga kerja jalur formal.

"Kebutuhan keluarga termasuk sektor yang mendapat tekanan besar pada keluarga karena kenaikan biaya hidup," kata Boric.

Boris menyebutkan tekanan inflasi tersebut tidak terlepas dari dampak faktor eksternal seperti perang di Ukraina yang juga berimbas pada lonjakan harga bahan bakar. Serta turunnya harga tembaga juga berimbas pada negara Chili sebagai produsen nomor 1 dunia.

"Kami melakukan segala upaya untuk mendukung sektor-sektor yang paling terkena dampak krisis ini tanpa mengabaikan komitmen kami terhadap tanggung jawab fiskal," kata Boric.

Marcel mengatakan langkah-langkah pemerintah nantinya lebih terbatas dan fokus ketimbang yang diterapkan selama pandemi. Karena inflasi negara didominasi oleh faktor eksternal, dia menyebutkan upaya-upaya baru juga tidak begitu terpengaruh pada inflasi.

Baca Juga: PBB: Negara Ini akan Salip China sebagai Negara Terpadat di Dunia pada 2023

Kabar ini akan disosialisasikan segera saat pemerintah mempromosikan reformasi pajak untuk membiayai agenda sosial yang serius.

Diketahui, perekonomian Chili telah mendingin sejak pemulihan pasca-pandemi beruntung pemerintah segera memberi bantuan negara dan mengizinkan beberapa penarikan pensiun. Namun, tetap saja adanya faktor eksternal telah menyebabkan kenaikan harga yang kuat.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×