kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mahathir out, Malaysia dan India siap perbaiki hubungan perdagangan CPO


Senin, 02 Maret 2020 / 19:24 WIB
Mahathir out, Malaysia dan India siap perbaiki hubungan perdagangan CPO
ILUSTRASI. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menggantikan Mahathir Mohamad. Pemerintahan anyar Malaysia berkomitmen untuk memperbaiki hubungan perdagangannya dengan India terkait komoditas CPO. REUTERS/Lim Huey Teng TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Pemerintahan anyar Malaysia berkomitmen untuk memperbaiki hubungan perdagangannya dengan India terkait komoditas CPO (crude palm oil). Aksi bakal dilakukan setelah terpilihnya Perdana Menteri Malaysia yang baru yaitu Muhyiddin Yassin menggantikan Mahathir Mohammad.

Asal tahu, pada 8 Januari 2020 lalu India telah mengklasifikasikan CPO dan olein sebagai daftar impor terlarang. Ini merupakan respons dari pernyataan Mahathir yang mengkritik aksi pemerintah India atas tindakannya terhadap Muslim Kashir, dan terbitnya regulasi kewarganegaraan anyar.

Baca Juga: Berang, Mahathir: Muhyiddin bukan Perdana Menteri yang sah!

Akibat pernyataan tersebut, sepanjang Januari lalu ekspor CPO Malaysia ke India anjlok hingga 85% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 46.876 ton. Ini merupakan volume ekspor terendah sejak 2011.

Padahal, India merupakan pengimpor CPO terbesar yang menyumbang hampir seperempat dari total ekspor CPO Malaysia tahun lalu. India juga merupakan pembeli terbesar CPO dari Malaysia selama lima tahun terakhir.

India sejatinya juga tercatat sebagai importir CPO terbesar di dunia. Adapun Malaysia merupakan eksportir CPO terbesar kedua setelah Indonesia. 

Baca Juga: Mahathir tersingkir, bagaimana nasib kaum non Muslim-Melayu di Malaysia?

Pembatasan produk CPO dan turunannya dari Malaysia ke India juga dilaporkan mulai mengganggu rantai pasok perdagangan minyak nabati global dimana Indonesia juga mulai mengalihkan pasokannya ke India. Sementara Malaysia juga mulai bergegas mengisi pasar yang ditinggalkan Indonesia.

Mengutip Reuters, Minggu (1/3) anggota parlemen Malaysia yang digadang-gadang bakal menduduki jabatan menteri di kabinet baru, We Ka Siong bilang salah satu prioritas pemerintahan baru adalah memperbaiki hubungan perdagangan dengan India.

“Bisakah kami melakukan negosiasi ulang? Ini untuk negara saya, dan juga untuk rakyat Malaysia. Dengan pemerintahan baru, biarkan kami menanganinya. Kami menghargai persahabatan dengan India,” katanya.

Baca Juga: Bicara soal kejatuhannya, Mahathir: Semua gara-gara Muhyiddin dan Anwar Ibrahim

Adapun seorang pejabat India yang enggan disebutkan identitasnya bilang Pemerintah India juga terbuka untuk kembali menjalin hubungan perdagangan dengan Malaysia. Dengan catatan, Malaysia tak ikut campur terhadap urusan dalam negeri India.

Ia juga mengatakan, pemerintah India berpeluang untuk mengundang PM Muhyiddin untuk datang tahun ini.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×