kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Malaysia lockdown, Perdana Menteri minta warga tinggal di rumah


Rabu, 18 Maret 2020 / 20:29 WIB
Malaysia lockdown, Perdana Menteri minta warga tinggal di rumah
ILUSTRASI. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan daftar nama-nama menteri Kabinet Perikatan Nasional di Kantor Perdana Menteri Putrajaya, Senin (9/3/2020).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin meminta warga Malaysia untuk tinggal di rumah, menyusul Perintah Kontrol Gerakan (MCO) yang berlaku mulai 18 Maret 2020.

"Tinggal di rumah untuk melindungi diri Anda dan keluarga Anda," katanya dalam dalam pidato, Rabu (18/3) malam, seperti dilansir The Star.

Perdana Menteri mengatakan, alasan Pemerintah Malaysia memberlakukan MCO selama dua minggu hingga 31 Maret adalah untuk menghentikan pergerakan orang.

"Dalam dua minggu, Anda dan anak-anak Anda harus menghabiskan lebih banyak waktu di rumah," ujar Muhyiddin. "Tinggal di rumah saja. Tidak perlu keluar ke mana-mana".

Baca Juga: Melanggar perintah pembatasan, Malaysia jatuhkan sanksi denda dan pidana

"Dengan ini, semua orang bisa menghindari dan membantu menghentikan penyebaran wabah Covid-19, dan Insyallah, itu akan dihentikan," imbuh Perdana Menteri.

Maklum, The Star melaporkan, masih banyak warga Malaysia yang berkumpul untuk membeli makanan atau bersantai di food court pada hari pertama lockdown atau penguncian total negeri jiran.

Karena itu, bagi yang melanggar, ada sanksi denda maksimal RM 1.000 atau penjara paling lama enam bulan, yang tertuang dalam Lembaran Pemerintah Federal tertanggal 18 Maret dengan judul Peraturan 2020 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.

Lembaran itu ditandatangani Jaksa Agung Malaysia setelah pengumuman MCO oleh Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin pada Senin (16/3) untuk mengekang pandemi virus corona.

Baca Juga: Kepanikan Singapura mereda, Malaysia tetap impor makanan segar

Pemerintah melarang pertemuan massa di seluruh negeri, termasuk kegiatan keagamaan, olahraga, sosial, dan budaya. Semua rumah ibadah dan tempat bisnis harus tutup, kecuali supermarket, pasar umum, dan toko serba ada yang menjual kebutuhan sehari-hari.

Kemudian, semua warga Malaysia dilarang bepergian ke luar negeri dan orang asing tidak boleh masuk ke negara ini. Semua sekolah, universitas serta kantor pemerintah dan swasta tutup.

Kementerian Kesehatan Malaysia, Rabu (18/3), melaporkan 117 kasus baru Covid-19, sehingga total menjadi 790 kasus. Tapi, ada 11 pasien yang pulih sepenuhnya, total menjadi 60 orang.

Berdasarkan investigasi awal Kementerian Kesehatan, 80 dari 117 kasus baru terkait dengan tablig akbar di Masjid Jamek, Sri Petaling, yang menjadikan jumlah total kasus terkait acara tersebut menjadi 513.

Baca Juga: Pemerintah negara bagian Johor berharap perbatasan Singapura dibuka terbatas




TERBARU

[X]
×