Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Cheng pun memiliki kemampuan lihai dalam memilih tim yang kuat. Pada Agustus 2014, Cheng merekrut Jean Liu sebagai COO Didi Dache.
Setelah menjelma menjadi Didi Chuxing, Cheng menempatkan Jean sebagai presiden perusahaan itu. Jean lah yang menjadi aktor di balik kesuksesan Didi menuai investasi miliaran dollar dari perusahaan kakap.
Jean merupakan Managing Director Goldman Sachs di China. Perempuan lulusan Harvard ini sudah akrab dengan dunia teknologi. Dia adalah putri dari Liu Chuanzhi, pendiri Lenovo.
Dengan pengalaman selama belasan tahun di dunia perbankan, Jean membantu Cheng mewujudkan mimpi Didi. Setelah Uber masuk China, Cheng sadar betul harus segera mendapatkan suntikan dana jumbo.
Sejumlah nama besar tercatat menjadi investor yang menyokong Didi. Di antaranya adalah Tencent Holdings, Alibaba Holdings, Apple Inc, dan Citic Private Equity.
Setelah Jean direkrut, Didi berhasil mendulang dana segar sebesar US$ 3 miliar. Dana tersebut termasuk suntikan modal dari Apple senilai US$ 1 miliar pada Mei 2016.
Sebagian besar dana segar ini digunakan Cheng untuk membesarkan pangsa pasar Didi di China lewat promosi dan iklan. Mengutip Tech in Asia, usai merger, Didi tercatat menghabiskan US$ 161 juta untuk ekspansi.
Yang jelas, setahun setelah merger, valuasi Didi Chuxing melonjak pesat mencapai US$ 28 miliar. Di bawah komando Cheng, Didi juga terus berbenah diri.
Asal tahu saja, Didi semula merupakan gabungan dari dua aplikasi online pemesanan taksi. Pasca merger, Didi berkembang menjadi penyedia layanan mobil pribadi, mengekor jejak Uber.
Didi juga menambah sejumlah layanan. Misal, fitur premium, memilih pengemudi dan fitur khusus bagi penyandang disabilitas. Di China, Didi telah menguasai sekitar 87% pangsa pasar layanan transportasi online.
(Bersambung)