Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hasbi Maulana
Israel memandang program nuklir Iran sebagai ancaman eksistensial, dan menyatakan serangan udara bertujuan mencegah produksi senjata nuklir.
Seorang pejabat militer Israel menyatakan bahwa serangan telah merusak signifikan fasilitas nuklir Iran di Natanz dan Isfahan. Namun, fasilitas pengayaan uranium di Fordow belum diserang.
Pejabat itu juga menyatakan bahwa Israel telah melenyapkan kepemimpinan militer tertinggi dan membunuh sembilan ilmuwan nuklir yang dianggap sebagai “sumber utama pengetahuan dan kekuatan pendorong program nuklir.”
Iran menegaskan bahwa program nuklirnya bersifat sipil sesuai dengan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), dan bahwa mereka tidak bermaksud membuat bom atom.
Baca Juga: Operasi Rising Lion: Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran, Timur Tengah Memanas
Namun, Iran berulang kali menutupi bagian dari program nuklirnya dari pengawas internasional. Badan Energi Atom Internasional melaporkan Iran telah melanggar NPT pada Kamis.
Perundingan antara Iran dan AS mengenai nuklir mengalami kebuntuan tahun ini. Pertemuan berikutnya dijadwalkan pada hari Minggu. Teheran mengisyaratkan kemungkinan tidak hadir, tetapi belum resmi menarik diri.
“Pihak lain (AS) bertindak dengan cara yang membuat dialog tidak berarti,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, dikutip media pemerintah. “Masih belum jelas keputusan apa yang akan kami ambil pada hari Minggu terkait hal ini.”