Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Safari politik Donald Trump menjelang Pemilu AS 2024 berlanjut. Kali ini, Trump berkunjung ke komunitas masyarakat kulit hitam di Detroit.
Pada hari Sabtu (15/6), Trump menghadiri forum komunitas sebagai bagian dari upaya untuk menjauhkan pemilih kulit hitam dari Presiden Joe Biden.
Melansir Reuters, Trump berkunjung ke Gereja 180 yang ada di sisi barat Detroit. Di sana, Trump berbicara di hadapan anggota komunitas lokal, termasuk pemilik usaha kecil dan aktivis.
Acara ini dimoderatori oleh Perwakilan AS Byron Donalds dari Florida, salah satu kandidat calon wakil presiden Trump.
Dalam pidatonya, Trump tidak lupa mengecam pemerintahan Biden atas tingginya inflasi, kejahatan, dan migrasi ilegal. Menurut Trump, pemerintahan Biden telah banyak merugikan warga kulit hitam di AS.
Baca Juga: Jelang Pemilu AS, Kebijakan Luar Negeri Kontroversial Trump Kembali Jadi Sorotan
"Mereka datang ke komunitas Anda, dan mengambil pekerjaan Anda. Kita harus mengeluarkan mereka. Masyarakat kulit hitam menginginkan penegakan hukum lebih dari yang lain," kata Trump.
Trump juga berjanji akan merevitalisasi industri otomotif lokal di Detroit dengan mengenakan tarif pada kendaraan yang dibuat di Meksiko dan negara lain.
Kehadiran Trump disambut baik oleh Pendeta senior gereja, Lorenzo Sewell. Sang Pendeta bahkan membandingkan Trump dengan Barack Obama, presiden kulit hitam pertama AS.
Baca Juga: Donald Trump Kembali ke Capitol Hill, Disambut Perayaan Ulang Tahun
"Presiden Obama tidak pernah datang ke komunitas ini. Jadi, terima kasih," kata Sewell.
Trump dan Biden sama-sama menargetkan Michigan sebagai negara bagian yang harus dimenangkan.
Tim kampanye Trump berpendapat, ada peluang untuk memenangkan hati pemilih kulit hitam, terutama laki-laki, yang mungkin tertarik dengan kebijakan ekonomi dan keamanan perbatasan yang selalu diserukan Trump.
Di sisi lain, Detroit merupakan kota yang difitnah Trump empat tahun lalu. Trump sempat menyebut Detroit sebagai tempat yang korup dan menilai hasil pemilu tahun 2020 di sana tidak dapat dipercaya.