kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miliuner masih getol plesiran dengan kapal pesiar


Minggu, 22 Desember 2019 / 18:29 WIB
Miliuner masih getol plesiran dengan kapal pesiar
ILUSTRASI. Silversea's Silver Wind cruise ship travels past the Thames Barrier on its way up the river thames in London, Britain, May 15, 2019. REUTERS/Steven Watt


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - LIBUR natal dan tahun baru tiba. Ini waktunya Roman Abramovich dan miliuner lainnya menghabiskan waktu plesiran berlayar dengan kapal pesiar super mahal di Laut Karibia.

Eclipse, kapal pesiar milik Abramovich kini berada di St. Maarten bersama lebih dari 50 kapal pesiar milik miliuner lainnya.

Kini mencatat ada 52 kapal pesiar yang berlabuh di St. Maarten, Pulau Idyliic. Jumlah ini meningkat berkali-kali lipat dibandingkan November lalu yang cuma mencatatkan 16 kapal yang berlabuh. Pertumbuhan paling tinggi sebagai tempat berlabuh kapal pesiar secara bulnan.

Baca Juga: Amerika Serikat menyita menyita aset senilai US$1 miliar dari buronan 1MDB Jho Low

Pertumbuhan ini juga bikin posisi St. Maarten merangsek ke posisi enam menjadi tempat berlabuh paling banyak disinggahi kapal pesiar. Ada pula di posisi ketujuh bercokol Antigua, dan posisi kesepuluh ada St. Barthelemy.

Eclipse milik Abramovich juga tercatat sebagai kapal pesiar terbesar di St. Marteen kini yang membentang dengan panjang 533 kaki atau setara 162,5 meter. Ukuran Eclipse bahkan jadi yang terbesar ketiga di dunia kini.

Adapun Ocean Victory, kapal pesiar milik miliuner yang juga berasal dari Rusia Victor Rashnikov jadi yang terbesar kedua di Laut Karibia dengan panjang 459 kaki. Sementara posisi ketiga adalah Rising Sun milik David Geffen yang membentang sepanjang 456 kaki.

Plesiran dengan kapal pesiar super mahal di St. Marteen masih jadi tujuan bagi para tajir melintir di dunia.

Baca Juga: Bakal ada mini cruise rute Jakarta-Raja Ampat-Bali tahun depan

Padahal beberapa hari lalu Ecstasea, bekas kapal pesair milik Abramovich yang kini dimiliki miliuner asal Pakistan mengalami kecelakaan saat memasuki Dermaga Simpson Bay pada 16 Desember 2019. Sebuah jembatan, dan pos kontrol hancur akibat insiden ini.

Kondisi angin yang buruk bikin kendali Ecstasea jadi tak karuan. Kapal terpaksa berbelok dengan mendadak hingga menyebabkan tabrakan. Untungnya tak ada korban atas insiden ini. Ecstasea sendiri diproduksi oleh Feadship pada 2004 lalu.

Meski demikian, secara umum pertumbuhan penggunaan kapal pesiar sejatinya melambat secara bulanan. Mengutip Bloomberg, Jumat (20/12) 10 tempat berlabuh terbesar kapal pesiar tumbuh negatif 2,8% (mom) dari 788 kapal pada November 2019 menjadi 758 Desember 2019.

Penurunan utamanya disebabkan oleh melorotnya jumlah kunjungan kapal pesiar di tiga negara dengan tingkat visitasi tertinggi yaitu Amerika Serikat, Italia, dan Prancis.

Baca Juga: Keren, dua resor di Bali masuk resor terbaik di dunia versi Conde Nast Traveler

Secara global bisnis global kapal pesiar memang tengah dalam tren wait and see. Khususnya untuk tipe kapal pesiar berukuran di bawah 100 kaki yang tercatat penurunan produksi 15% (yoy). Ini juga didukung data produksi di galangan kapal yang menurun 8% (yoy) meskipun masih berkontribusi terhadap 43% terhadap produksi kapal berukuran di bawah 100 kaki.

Sementara permintaan terhadap kapal pesiar berukuran di atas 100 kaki justru diprediksi bakal terus meningkat selama 10 tahun ke depan. Pesta mewah hingga vakansi miliuner di kapal pesiar akan jadi penopangnya.

“Biaya perawatan mencapai US$ 65 juta perawatan untuk kapal pesiar super mewah bukan masalah bagi Abramovich maupun miliuner lainnya,” tulis Bloomberg.




TERBARU

[X]
×