Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), dijadwalkan mengunjungi Washington, DC, akhir bulan ini untuk melakukan pertemuan kerja resmi dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Kunjungan ini menandai kedua kalinya MBS mengunjungi ibu kota AS dalam tujuh tahun terakhir.
Sebelumnya, sejumlah media telah melaporkan rencana kunjungan putra mahkota ke Gedung Putih. Namun, Reuters menjadi media pertama yang memastikan pertemuan tersebut akan berlangsung pada 18 November 2025.
Fokus Kunjungan: Abraham Accords dan Hubungan Bilateral
Kunjungan MBS terjadi di tengah upaya Presiden Trump mendorong negara-negara untuk bergabung dengan Abraham Accords. Pada 2020, Trump berhasil menandatangani kesepakatan dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Baca Juga: Singapura Minta PBB Tunda Suara Pajak Karbon Kapal, AS dan Arab Saudi Tolak Keras
Namun, Arab Saudi secara konsisten menyatakan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel bergantung pada adanya jalur jelas untuk pembentukan negara Palestina, berdampingan dengan Israel.
Dalam wawancara yang disiarkan pada Minggu lalu oleh program CBS News 60 Minutes, Trump menyatakan keyakinannya bahwa Arab Saudi pada akhirnya akan bergabung dengan Abraham Accords.
Seorang pejabat senior pemerintahan Trump yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa “ada pembicaraan tentang penandatanganan sesuatu saat putra mahkota datang, tetapi detailnya masih dalam pembahasan”.
Selain itu, Financial Times melaporkan dua minggu lalu adanya harapan kedua negara dapat menandatangani kesepakatan pertahanan selama kunjungan MBS.
Hubungan Saudi-AS: Dekade Kerjasama Strategis
Arab Saudi dan AS telah menjalin hubungan yang kuat selama puluhan tahun, termasuk di sektor pertahanan.
Baca Juga: Ekspor Minyak Arab Saudi ke China Diperkirakan Turun Jadi 40 Juta Barel pada November
Saat kunjungan Trump ke Riyadh pada Mei 2025, AS menyepakati paket penjualan senjata senilai hampir US$142 miliar kepada Arab Saudi.
Selama masa jabatan pertama Trump, pada 2017, Arab Saudi termasuk negara yang dikunjungi dalam perjalanan luar negeri besar pertamanya, yang juga berujung pada kesepakatan senjata multijuta dolar. Saat itu, MBS juga melakukan kunjungan ke Gedung Putih dan meninjau beberapa kota di AS.
Kunjungan mendatang ini dipandang sebagai langkah penting untuk memperkuat hubungan bilateral dan membahas kesepakatan pertahanan strategis antara kedua negara.













