kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Netanyahu: Negara Palestina Merdeka Akan Jadi Landasan untuk Hancurkan Israel


Selasa, 08 Juli 2025 / 08:59 WIB
Netanyahu: Negara Palestina Merdeka Akan Jadi Landasan untuk Hancurkan Israel
ILUSTRASI. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz hari Minggu (17/3/2024) di Yerusalem.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – WASHINGTON. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa dirinya menginginkan perdamaian dengan rakyat Palestina, namun menolak gagasan pembentukan negara Palestina yang merdeka secara penuh.

Ia menilai, negara tersebut justru berpotensi menjadi pangkalan untuk menghancurkan Israel.

Pernyataan ini disampaikan Netanyahu saat bertemu Presiden AS Donald Trump dalam jamuan makan malam di Gedung Putih pada Senin (7/7).

Baca Juga: Netanyahu Temui Trump di Gedung Putih saat Israel dan Hamas Bahas Gencatan Senjata

Dalam kesempatan tersebut, Netanyahu mengacu pada serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dari Jalur Gaza sebagai bukti nyata ancaman jika Palestina diberi kedaulatan penuh.

“Saya pikir rakyat Palestina seharusnya memiliki seluruh kekuasaan untuk mengatur diri mereka sendiri, tapi bukan kekuasaan untuk mengancam kami. Itu artinya, kekuasaan kedaulatan seperti keamanan menyeluruh harus selalu berada di tangan kami,” tegas Netanyahu.

Ketika ditanya wartawan apakah solusi dua negara masih memungkinkan, Trump hanya menjawab, “Saya tidak tahu,” dan menyerahkan pertanyaan itu kepada Netanyahu.

Netanyahu menambahkan bahwa serangan Hamas membuktikan apa yang terjadi ketika Palestina diberi wilayah kekuasaan:

“Setelah 7 Oktober, orang-orang mengatakan Palestina sudah punya negara—negara Hamas di Gaza—dan lihat apa yang mereka lakukan. Mereka tidak membangunnya, mereka justru membangun terowongan-terowongan teror di bawah tanah dan kemudian melakukan pembantaian mengerikan terhadap rakyat kami. Mereka memperkosa, memenggal, dan menyerang kota serta permukiman kami. Itu pembantaian seperti yang tidak kami lihat sejak Nazi dan Holocaust. Maka dari itu, orang-orang tidak akan dengan mudah berkata, 'Mari beri mereka negara lagi.'”

Baca Juga: Netanyahu Temui Trump di Gedung Putih, AS Dorong Gencatan Senjata di Gaza

Netanyahu menegaskan bahwa Israel tetap terbuka terhadap perdamaian dengan rakyat Palestina yang tidak berniat menghancurkan Israel, namun keamanan mutlak tetap menjadi otoritas Israel.

“Orang bisa bilang, ‘Kalau begitu itu bukan negara sepenuhnya.’ Kami tidak peduli. Kami bersumpah ‘tidak akan pernah lagi’, dan ‘tidak akan pernah lagi’ itu adalah sekarang. Kami tidak akan biarkan itu terulang,” ujarnya.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×