kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pamer senjata baru, Korea Utara gelar parade militer besar-besaran akhir pekan ini


Kamis, 08 Oktober 2020 / 13:59 WIB
Pamer senjata baru, Korea Utara gelar parade militer besar-besaran akhir pekan ini
ILUSTRASI. Korea Utara akan memamerkan senjata strategis yang baru dikembangkan, seperti rudal balistik antarbenua (ICBM).


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara akan menggelar parade militer besar-besaran pada Sabtu pekan ini. Ada kemungkinan, Korea Utara akan memamerkan senjata strategis yang baru dikembangkan, seperti rudal balistik antarbenua (ICBM).

Parade militer ini digelar Korea Utara dalam upaya memperkuat persatuan internal di tengah kesulitan ekonomi.

Senjata baru lain yang akan dipamerkan Korea Utara adalah kendaraan peluncur transporter erector dan rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam (SLBM). Pawai tersebut diperkirakan berlangsung Sabtu pekan ini untuk menandai peringatan 75 tahun Partai Buruh yang berkuasa.

"Korea Utara diperkirakan akan menggelar parade militer skala besar dan acara lainnya untuk menandai ulang tahun ke-75 berdirinya partai pekan ini dalam upaya untuk mengkonsolidasikan persatuan dan dekat di belakang partai," sebut Kementerian Unifikasi Korea Selatan seperti dikutip Yonhap.

Baca Juga: Kim Jong Un perintahkan pertempuran untuk dongkrak ekonomi Korea Utara

"Ada kemungkinan Korea Utara akan mengungkap senjata strategis baru, seperti rudal balistik antarbenua baru atau rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam, untuk menarik perhatian pada saat pencapaian ekonominya lamban," tambah kementerian tersebut.

Korea Utara cenderung menandai setiap ulang tahun kelima atau ke-10 dengan peristiwa berskala lebih besar, seperti provokasi militer, termasuk peluncuran rudal, atau parade pasukan, senjata strategis yang baru dikembangkan, dan perangkat keras militer lainnya.

Tahun ini menarik perhatian, ketika Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan dalam pesan Tahun Barunya bahwa dia akan segera memamerkan senjata strategis baru sebagai ungkapan frustrasi atas sedikitnya kemajuan dalam negosiasi denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS).

Hubungan antar-Korea juga mengalami kebuntuan, dan hubungan memburuk baru-baru ini setelah Korea Utara meledakkan kantor penghubung di kota perbatasan Kaesong. Korea Utara juga berjanji memutuskan semua jalur komunikasi lintas batas pada bulan Juni lalu karena kemarahan atas selebaran anti-Pyongyang yang dikirim dari Selatan.

Baca Juga: Demi hal ini, Kim Jong Un instruksikan "perang" 80 hari

Kementerian tersebut menyatakan, Korea Utara dapat mengupayakan perubahan dari status quo yang saat ini mengalami kebuntuan dalam hubungannya dengan Korea Selatan dan AS setelah libur nasional minggu ini.

"Korea Utara sebagian besar berfokus pada menstabilkan kehidupan rakyatnya dalam menghadapi topan dan kampanye antivirus sejauh ini untuk mengkonsolidasikan kesatuan internalnya," sebut Kementerian Unifikasi Korea Selatan.

Kementerian ini berharap Korea Utara dapat mencari cara untuk tanggapan strategis terhadap hubungannya dengan Korea Selatan dan AS.

Berkenaan dengan pembunuhan Korea Utara terhadap seorang pejabat perikanan Korea Selatan yang hanyut di dekat perbatasan maritim barat akhir bulan lalu, Kementerian Unifikasi menyebutnya sebagai "tindakan tidak manusiawi" dan menegaskan kembali perlunya "solusi bersama" untuk mencegah insiden seperti itu terjadi lagi.

Korea Selatan juga akan mengambil pendekatan hati-hati dalam mendorong proyek-proyek kerjasama lintas batas, tetapi terus mengupayakan pertukaran "skala kecil" di bidang kemanusiaan dengan mempertimbangkan situasi yang berkembang.

Selanjutnya: Trump positif Covid-19, Kim Jong Un pun tergugah untuk pertama kalinya




TERBARU

[X]
×