kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

Paris Airshow 2025 Dibuka di Tengah Duka Kecelakaan di India dan Konflik Timur Tengah


Senin, 16 Juni 2025 / 13:23 WIB
Paris Airshow 2025 Dibuka di Tengah Duka Kecelakaan di India dan Konflik Timur Tengah
ILUSTRASI. An aerial view of the 52nd Paris Air Show at Le Bourget Airport near Paris, France, June 21, 2017. REUTERS/Pascal Rossignol


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - PARIS. Pameran dirgantara bergengsi Paris Airshow 2025 resmi dibuka hari ini Senin (16/6) di Bandara Le Bourget, Paris, dengan nuansa yang lebih suram dari biasanya.

Kegembiraan atas prospek pesanan pesawat baru dibayangi oleh tragedi kecelakaan pesawat Air India yang menewaskan lebih dari 240 orang serta konflik yang memanas antara Israel dan Iran yang mengguncang industri penerbangan global.

Baca Juga: Bos Renault Luca de Meo Mundur, Dikabarkan akan Pimpin Kering Pemilik Gucci

Setiap dua tahun sekali, bandara di timur laut Paris ini disulap menjadi panggung utama industri dirgantara dan pertahanan global.

Deretan jet tempur, pesawat komersial, hingga drone otonom dipamerkan di landasan pacu, sementara di dalam paviliun eksklusif, para eksekutif, pejabat pemerintahan, dan delegasi militer membahas kerja sama dan isu geopolitik yang mempengaruhi masa depan industri ini.

Namun, edisi tahun ini yang berlangsung pada 16–20 Juni berlangsung lebih tenang. Beberapa acara publik dilaporkan dikurangi sebagai bentuk penghormatan terhadap musibah yang menimpa pesawat Boeing 787 milik Air India, yang jatuh tak lama setelah lepas landas pekan lalu.

Menurut sumber di India, penyelidik tengah mengumpulkan data dari mesin, flap sayap, dan roda pendarat, meski masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan.

Regulator penerbangan India juga telah memerintahkan pemeriksaan menyeluruh pada seluruh armada 787 milik Air India.

Baca Juga: Victoria's Secret Hadapi Tekanan Perombakan Dewan Direksi

Di saat yang hampir bersamaan, konflik bersenjata antara Iran dan Israel pecah pada Jumat lalu, menyebabkan ribuan penerbangan dibatalkan atau dialihkan.

Situasi ini menambah ketidakpastian bagi maskapai yang melintasi wilayah Timur Tengah.

Industri dirgantara juga dibayangi oleh kebijakan tarif proteksionis Presiden AS Donald Trump, yang dianggap mengganggu rantai pasok global, menaikkan biaya produksi, dan memperburuk kemitraan internasional.

Kebijakan ini menjadi sorotan menjelang tenggat waktu 8 Juli terkait jeda tarif "Liberation Day".

Baca Juga: Trump Desak Perluasan Deportasi Imigran Ilegal di AS, Sasar Kota Besar

Boeing Rendah Hati, Airbus Diprediksi Menang Proyek Besar

CEO Boeing Kelly Ortberg dan kepala divisi pesawat komersial Stephanie Pope membatalkan kehadiran mereka di Paris Airshow.

Boeing pun mengurangi aktivitasnya di acara ini untuk fokus mendukung investigasi kecelakaan di India. Meski demikian, baliho besar Boeing tetap mendominasi area pameran, termasuk di belakang chalet perusahaan tempat pesawat 787 Riyadh Air yang mengilap dipajang.

Boeing memang tengah berupaya keluar dari krisis beruntun yang dipicu kecelakaan fatal model 737 MAX—meski insiden terbaru melibatkan model berbeda, yakni 787.

Meski demikian, pengumuman kesepakatan pesawat tetap akan terjadi di ajang ini. Sumber Reuters menyebutkan bahwa Polandia diperkirakan akan mengumumkan Airbus sebagai pemenang tender penjualan sekitar 47 unit A220 untuk maskapai nasional LOT.

Ini sekaligus mencerminkan membaiknya hubungan bilateral antara Polandia dan Prancis, markas besar Airbus.

Baca Juga: Trump Pertimbangkan Tambahan 36 Negara dalam Larangan Perjalanan, Cek Daftarnya

AirAsia juga dikabarkan sedang mempertimbangkan pesanan besar A220, dengan Airbus menawarkan konfigurasi kabin padat 160 kursi serta varian bodi panjang baru menggunakan mesin Pratt & Whitney yang ada saat ini.

Airbus juga diperkirakan membuka pameran dengan dua pesanan dari Arab Saudi, masing-masing dari AviLease dan Riyadh Air.

Sementara itu, Boeing dilaporkan menunda sebagian besar pengumuman, termasuk rencana peremajaan armada Royal Air Maroc, yang sebelumnya merupakan pelanggan setia.

Boeing sebelumnya telah mengamankan sejumlah pesanan besar dalam kunjungan Trump ke kawasan Teluk.

Baca Juga: Pesepak Bola Terkaya di Dunia, Hartanya 40 Kali Lipat dari Keluarga David Beckham

Fokus pada Teknologi Pertahanan dan AI

Selain pesawat komersial, pameran ini juga menjadi ajang unjuk gigi bagi perusahaan pertahanan dan teknologi luar angkasa baik pemain lama maupun pendatang baru.

Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan sistem otonom menjadi sorotan utama dalam inovasi pertahanan modern yang dipamerkan di Paris Airshow 2025.

Selanjutnya: Realisasi Sudah Rp 4,6 T, Ini Cara Ajukan Pinjaman KUR BNI dengan Subsidi Bunga 2025

Menarik Dibaca: 7 Hal yang Langsung Diperhatikan Desainer Saat Masuk ke Hunian Anda




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×