kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

Victoria's Secret Hadapi Tekanan Perombakan Dewan Direksi


Senin, 16 Juni 2025 / 11:10 WIB
Victoria's Secret Hadapi Tekanan Perombakan Dewan Direksi
ILUSTRASI. Model Tyra Banks walks the runway during the 2024 Victoria’s Secret Fashion Show in New York City, U.S., October 15, 2024. REUTERS/Andrew Kelly 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan ritel pakaian dalam ternama Victoria's Secret menghadapi tekanan baru dari investor aktivis Barington Capital Group, yang berencana mendorong perubahan besar dalam struktur dewan direksi dan membatalkan kebijakan "poison pill" atau rencana hak pemegang saham yang baru saja diterapkan, menurut sumber yang mengetahui isu ini.

Hedge fund asal New York tersebut, yang diketahui memiliki lebih dari 1% saham Victoria’s Secret, menilai bahwa perusahaan telah kehilangan nilai dan tertinggal dari para pesaingnya sejak dipisahkan dari induk sebelumnya, L Brands, pada tahun 2021.

Baca Juga: Trump Desak Perluasan Deportasi Imigran Ilegal di AS, Sasar Kota Besar

Permintaan yang melemah untuk produk pakaian dalam disebut menjadi salah satu faktor turunnya performa saham, yang anjlok sekitar 55% sepanjang tahun ini, menyisakan valuasi pasar sebesar sekitar US$ 1,45 miliar.

Menurut laporan Wall Street Journal yang terbit Minggu (15/6), Barington menargetkan untuk mengganti sebagian besar atau seluruh anggota dewan direksi Victoria’s Secret dan membatalkan kebijakan poison pill yang diberlakukan Mei lalu.

Rencana ini dinilai perlu guna mencegah dominasi pihak luar seperti BBRC International Private Limited, yang kini menguasai sekitar 13% saham perusahaan.

Juru bicara Victoria’s Secret menyatakan bahwa Barington belum secara langsung menghubungi manajemen, namun pihaknya terbuka untuk “mendiskusikan pandangan mereka”.

“Kami yakin strategi kami di bawah kepemimpinan baru akan terus menciptakan nilai bagi pemegang saham,” ujarnya.

Baca Juga: Trump Pertimbangkan Tambahan 36 Negara dalam Larangan Perjalanan, Cek Daftarnya

Namun, Barington menyoroti kurangnya pengalaman CEO Hillary Super dalam memimpin perusahaan publik, serta lemahnya rekam jejak dewan saat ini dalam membalikkan arah perusahaan.

Super sebelumnya menjabat sebagai CEO Savage X Fenty, merek pakaian dalam yang dikenal dengan pendekatan inklusifnya.

Barington juga mendorong agar Victoria's Secret memfokuskan diri kembali pada lini inti seperti produk bra dan kampanye Angels, serta mempercepat ekspansi di pasar digital dan internasional.

Mereka juga menilai bisnis kecantikan Victoria’s Secret memiliki potensi besar, bahkan bisa bernilai setara dengan kapitalisasi pasarnya saat ini.

Baca Juga: Pesepak Bola Terkaya di Dunia, Hartanya 40 Kali Lipat dari Keluarga David Beckham

Sejarah Tekanan Aktivis

Barington, yang didirikan oleh James Mitarotonda, bukan pemain baru dalam mendorong perubahan di perusahaan ritel.

Sebelumnya, mereka menekan L Brands agar memisahkan Victoria's Secret dan Bath & Body Works.

Mereka juga terlibat dalam kampanye terhadap Macy’s dan Hanesbrands untuk efisiensi dan optimalisasi aset.

Baca Juga: Macron Sebut Rusia Tak Pantas Menengahi Krisis Israel-Iran

Tahun ini, Barington meluncurkan tantangan besar pertamanya sejak 2015 dengan mencoba menempatkan tiga direktur di dewan Matthews International, produsen peti mati. Namun, mereka gagal memenangkan pemungutan suara tersebut.

Selanjutnya: Ramalan Zodiak Besok Selasa 17 Juni 2025: Pisces Bersiap Dapat Proyek Besar!

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok Selasa 17 Juni 2025: Pisces Bersiap Dapat Proyek Besar!




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×