Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - OSLO. Badan pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Program Pangan Dunia atau WFP, memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2020 atas upayanya memerangi kelaparan dan meningkatkan kondisi perdamaian di daerah-daerah yang terkena dampak konflik.
Organisasi yang berbasis di Roma, Italia, mengatakan, WFP membantu sebanyak 97 juta orang di 88 negara setiap tahun, dan satu dari sembilan orang di seluruh dunia masih belum cukup kebutuhan makanannya.
"Kebutuhan akan solidaritas internasional dan kerjasama multilateral lebih mencolok dari sebelumnya," kata Berit Reiss-Andersen, Ketua Komite Nobel Norwegia, dalam konferensi pers Jumat (9/10) seperti dikutip Reuters.
Reiss-Andersen menyebutkan, WFP adalah kekuatan pendorong dalam upaya mencegah penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dan konflik, dengan wabah Covid-19 semakin meningkatkan relevansinya.
Baca Juga: Penyair asal Amerika Serikat dan pemenang Pulitzer raih Nobel Sastra 2020
Baca Juga: Pertama kali dalam sejarah, dua wanita menyabet Nobel Kimia
Baca Juga: Nobel Fisika 2020 jatuh kepada tiga peneliti lubang hitam
"Pandemi virus corona telah berkontribusi pada peningkatan tajam jumlah korban kelaparan di dunia," sebut Komite Nobel dalam pernyataannya. "Sampai saat kita memiliki vaksin medis, makanan adalah vaksin terbaik untuk melawan kekacauan".
"Program Pangan Dunia memperkirakan, akan ada 265 juta orang yang kelaparan dalam satu tahun. Jadi, tentu saja ini juga merupakan seruan kepada komunitas internasional untuk tidak mengurangi dana dari Program Pangan Dunia," ujar Komite Nobel.
WFP menyatakan, Hadiah Nobel Perdamaian adalah "momen yang membanggakan" bagi mereka.
"Pencalonan itu sendiri sudah cukup, tetapi untuk terus maju dan dinobatkan sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian adalah prestasi yang luar biasa," kata juru bicara WFP Tomson Phiri seperti dilansir Reuters.
Dia merujuk pada pekerjaan WFP dalam menyediakan makanan dan persediaan selama pandemi Covid-19 ketika maskapai penerbangan tidak lagi beroperasi, dengan mengatakan itu telah "melampaui panggilan tugas".