Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Dalam 11 bulan pertama, Airbus sudah mengirimkan 718 pesawat. Mereka menargetkan pengiriman 860 unit hingga akhir tahun, lebih rendah dari target gara-gara keterlambatan produksi A321neo.
Scherer menyatakan, Airbus sedang bekerja untuk mengatasi masalah produksi A321neo, tetapi itu akan membutuhkan waktu. "Belum diputuskan, apakah akan membangun jalur perakitan A321neo yang baru," ujar dia.
Baca Juga: AS pungut tarif baru, perang dagang dengan Eropa kian membara?
Boeing baru menjual 243 pesawat, menyusul banyak pembatalan atas 737 MAX. Itu belum termasuk kesepakatan tentatif dari British Airways IAG yang memesan 200 737 MAX. Selain 737 MAX, Boeing menjual 787 Dreamliners sebanyak 57 unit.
Scherer membela posisi Airbus di pasar berbadan lebar yang kalah dari Boeing 787 dengan mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan A350-1000 untuk menggeser posisi Boeing 777-300ER yang sukses.
Airbus mengalami kemunduran awal tahun ini ketika mengumumkan rencana untuk menutup produksi superjumbo A380, pesawat terbesar di dunia, karena penjualan yang lemah.
Baca Juga: Tok, FAA tidak izinkan Boeing 737 MAX terbang
Scherer juga membantah, Airbus berdiri untuk mengambil manfaat dari keputusan Boeing yang menghentikan produksi 737 MAX, setelah dua kecelakaan yang mematikan.
"Kami berada dalam industri yang sedang tumbuh," kata Scherer. "Ketika Anda memiliki satu pemain yang tidak memainkan perannya, itu sangat merusak".