Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sejauh ini, dari sekian banyak perusahaan pemegang merek milik Yum! Brands di seluruh dunia, baru NPC International di AS yang kondisi keuangannya dilaporkan mengalami kesulitan. Kendati begitu, bisnis perusahaan pemegang lisensi Pizza Hut, KFC, dan merek waralaba lain milik Yum! Brands di seluruh dunia masih dalam kondisi cukup baik.
Baca Juga: Sarimelati Kencana (PZZA) berhasil menambah 3 outlet baru di semester-I
Di Indonesia, pemegang lisensi waralaba Pizza Hut (PT Sarimelati Kencana Tbk) dan KFC (PT Fast Food Indonesia Tbk) masih dalam kondisi yang cukup bagus, meski pandemi corona membuat laju pertumbuhannya melambat. Apalagi, pemerintah di seluruh dunia mulai memberlakukan kelonggaran selama pandemi untuk mengatasi perlambatan ekonomi. Sehingga penjualan gerai restoran cepat saji mulai kembali berangsur normal.
Selain itu, kontribusi pendapatan Yum! Brand lebih banyak disumbang oleh KFC. Dikutip dari Forbes, total pendapatan KFC pada tahun 2018 mencapai US$ 26,24 miliar. Pendapatan itu naik dibandingkan tahun 2017 yang tercatat sebesar US$ 24,51 miliar. Restoran ayam goreng ini memiliki brand value mencapai US$ 8,5 miliar.
Baca Juga: Wah, pemegang restoran Pizza Hut terbesar di AS terancam bangkrut
Saham Yum! Brands Inc juga masih tumbuh positif. Pada penutupan perdagangan terakhir di bursa New York, Jumat (3/7/2020), saham perusahaan dengan kode emiten YUM ini diperdagangkan sebesar US$ 86,56 per lembarnya atau naik 0,13%.
Diberitakan sebelumnya, NPC International Inc, pewaralaba restoran Pizza Hut dan Wendy's terbesar di AS, mengajukan proteksi kebangkrutan di pengadilan. Bisnis NPC melorot setelah penyebaran pandemi makin mengorbankan kompetisi di industri restoran cepat saji. Perusahaan tersebut mengajukan Chapter 11 di Pengadilan Distrik Texas, pada Rabu (1/7/2020) waktu setempat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Bilang Pemilik Merek Pizza Hut Mau Bangkrut?"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris