CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Pemimpin Korea Utara Kim Mengawasi Pengiriman Peluncur Rudal Balistik Taktis Baru


Senin, 05 Agustus 2024 / 06:26 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Mengawasi Pengiriman Peluncur Rudal Balistik Taktis Baru
ILUSTRASI. North Korean leader Kim Jong Un inspects an intercontinental ballistic missile (ICBM) in this undated photo released on November 19, 2022 by North Korea's Korean Central News Agency (KCNA). KCNA via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi pengiriman sistem rudal balistik taktis baru kepada pasukan pada hari Minggu (4/8), media pemerintah KCNA melaporkan pada hari Senin (5/8).

Kim juga memberikan pidato di acara seremonial di Pyongyang di mana 250 peluncur rudal balistik taktis baru diresmikan, menurut KCNA.

Media pemerintah menggambarkan peluncur tersebut sebagai senjata serangan taktis mutakhir yang kuat yang dirancang sendiri oleh Kim dan siap untuk ditransfer ke unit KPA.

Baca Juga: Langka Terjadi, Korea Selatan Siap Memberikan Bantuan Banjir kepada Korea Utara

KPA merujuk pada Tentara Rakyat Korea, pasukan militer negara tersebut.

Korea Utara mengatakan, telah menguji coba rudal balistik taktis barunya bulan lalu.

Pyongyang akan meningkatkan kesiapan nuklir dalam waktu dekat untuk mencegah ancaman nuklir dan melindungi dirinya untuk menanggapi tantangan apa pun, kata pemimpin tersebut dalam pidatonya kepada pasukan dan ilmuwan militer.

Baca Juga: Atlet Korea Utara dan Korea Selatan Selfie di Podium Olimpiade Paris 2024

Kim menegaskan kembali pendiriannya bahwa menimbun dan meningkatkan persenjataan nuklir negara itu adalah cara terbaik untuk melawan apa yang disebutnya sebagai ancaman nuklir dan tekanan dari Amerika Serikat (AS).

Pemimpin negara tertutup itu juga mengatakan perdamaian dijamin oleh "kemampuan pertahanan diri yang mutlak dan tak tertandingi," menurut KCNA.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×