Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Nilai uang kertas 2.000-rupee yang beredar adalah 3,62 triliun rupee India (US$ 44,27 miliar). Ini adalah sekitar 10,8% dari mata uang yang beredar.
"Penarikan ini tidak akan menimbulkan gangguan besar, karena uang kertas dalam jumlah yang lebih kecil tersedia dalam jumlah yang cukup. Juga dalam 6-7 tahun terakhir, ruang lingkup transaksi digital dan e-commerce telah berkembang secara signifikan," kata Nitsure.
Tetapi usaha kecil dan sektor berorientasi uang tunai seperti pertanian dan konstruksi dapat mengalami ketidaknyamanan dalam waktu dekat, kata Yuvika Singhal, ekonom di QuantEco Research.
Sejauh orang yang memegang uang kertas ini memilih untuk melakukan pembelian daripada menyimpannya di rekening bank, mungkin ada lonjakan dalam pembelian diskresioner seperti emas, kata Singhal.
Baca Juga: Inilah Negara-Negara yang Meninggalkan Dollar AS, Indonesia Juga
Pengaruhnya terhadap bank
Karena pemerintah telah meminta orang untuk menyetor atau menukar uang kertas dengan denominasi yang lebih kecil sebelum 30 September, simpanan bank akan meningkat. Hal ini terjadi pada saat pertumbuhan DPK tertinggal dari pertumbuhan kredit perbankan.
Menurut Karthik Srinivasan, kepala grup - pemeringkat sektor keuangan di lembaga pemeringkat ICRA Ltd, hal ini akan mengurangi tekanan pada kenaikan suku bunga deposito.
Likuiditas sistem perbankan juga akan membaik.
"Karena semua uang kertas 2000-rupee akan kembali ke sistem perbankan, kita akan melihat pengurangan uang tunai yang beredar dan pada gilirannya akan membantu meningkatkan likuiditas sistem perbankan," kata Madhavi Arora, ekonom di Emkay Global Financial Services.