kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pendapatan Apple melesat 21% ditopang penjualan iPhone di China


Kamis, 28 Januari 2021 / 13:45 WIB
Pendapatan Apple melesat 21% ditopang penjualan iPhone di China
ILUSTRASI. Logo Apple. REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Apple Inc mencatatkan pendapatan cukup tinggi pada kuartal IV 2020 yang ditopang oleh penjualan iPhone generasi 5G pertamanya di China. Pendapatan tersebut melampaui proyeksi analis Wall Street. Total pendapatan Apple pada kuartal IV meningkat 21% dari periode yang sama tahun sebelumnya ke US$ 111,44 miliar atau sekitar Rp 1.559 triliun. 

Laba per saham Apple naik menjadi US$ 1,68 dari US$ 1,25, mengalahkan target Wall Street, menurut data IBES dari Refinitiv. Penjualan iPhone mencapai US$ 65,60 miliar dan mengalahkan rekor yang dibuat tiga tahun lalu. 

IPhone 12 merupakan perangkat berkemampuan 5G pertama Apple yang dirilis pada Oktober 2020. Permintaan iPhone 12 di China sangat tinggi. Hal itu mendorong penjualan iPhone di negara ini melonjak 57% menjadi US$ 21,31 miliar pada kuartal IV.

Baca Juga: China: Kami tidak berjanji untuk melepaskan penggunaan kekuatan atas Taiwan

Apple mengirimkan iPhone 12 terlambat beberapa minggu dari biasanya, tetapi ekspansi cukup besar untuk model dan tampilan baru mendorong peningkatan permintaan, terutama di China.

Apple juga membukukan penjualan yang kuat untuk laptop Mac dan iPad pada kuartal tersebut karena kondisi pandemi Covid-19 mendorong banyak orang bekerja, belajar dan bermain dari rumah. Penjualan Mac mencapai ekspektasi pada $ 8,68 miliar. 

Penjualan iPad, layanan, dan perangkat wearable melampaui target Wall Street. Pendapatan iPad mencapai US$ 8,44 miliar dan pendapatan bisnis layanan, yang mencakup paket layanan televisi, musik, dan penyimpanan cloud baru Apple One mencapai US$ 15,76 miliar.

Direktur Keuangan Apple Luca Maestri mengatakan pertumbuhan pendapatan kemungkinan akan meningkat dari tahun ke tahun di kuartal kedua tahun fiskal ini. Sementara margin kotor diperkirakan kemungkinan bakal sama seperti pada kuartal pertama tahun fiskal yakni 39,7%.

Baca Juga: Menlu AS: Kami ada di pihak negara-negara Asia Tenggara untuk hadapi China

Adapun pendapatan di segmen layanan  akan menghadapi perbandingan yang sulit dengan tahun lalu yang mengalami mengalami peningkatan saat pandemi. "Pertumbuhan tahun ke tahun di segmen perangkat yang dapat dikenakan perusahaan akan melambat," kata Luca Maestri seperti dikutip Reuters, Kamis (28/1).

Saham Apple turun 2,6% ke level US$ 138,33 paska laporan kinerja tersebut. Namun, saat perusahaan ini sebetulnya sudah meningkat hampir 12% sejak 15 Januari. Sepanjang tahun 2020, saham Apple telah naik 85%. Sedangkan indeks Nasdaq 100 hanya naik 46%. 

Trip Miller, Managing Partner Gullane Capital Partners, investor Apple, mengatakan tantangan Apple saat ini adalah menjaga kesuksesan kinerja untuk membenarkan valuasinya yang sudah cukup peremium saat ini. 

Baca Juga: Soal penyelidikan asal-usul virus corona di China, ini kata pejabat tinggi WHO

CEO Apple Tim Cook mengatakan kepada Reuters bahwa Apple memiliki basis terpasang aktif sebesar 1,65 miliar perangkat, dibandingkan dengan 1,5 miliar perangkat tahun 2019.  Sementara iPhone memiliki basis terpasang lebih dari 1 miliar.

China membuktikan pasar yang kuat untuk iPhone. "Kami memiliki dua dari tiga smartphone terlaris di perkotaan China," kata Cook kepada Reuters. Ia bilang, upgraders secara khusus membuat penjualan iPhone mencatatkan rekor sepanjang di China.

Segmen pakaian dan aksesori Apple, yang mencakup lini produk Apple Watch dan AirPods, membukukan pendapatan $ 12,97 miliar. Apple pada bulan Desember merilis AirPods Max, satu set headphone nirkabel over-ear seharga US$ 550, dengan tanggal pengiriman yang membentang berbulan-bulan ke masa depan dalam beberapa jam setelah peluncuran produk. Cook mengatakan kekurangan pasokan AirPods Max dapat berlanjut hingga kuartal kedua fiskal perusahaan saat ini.

Selanjutnya: Apple jawara penjualan ponsel pintar pada kuartal IV-2020



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×