kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.690   0,00   0,00%
  • IDX 8.602   80,24   0,94%
  • KOMPAS100 1.193   12,91   1,09%
  • LQ45 865   7,60   0,89%
  • ISSI 304   4,46   1,49%
  • IDX30 446   2,37   0,53%
  • IDXHIDIV20 515   2,35   0,46%
  • IDX80 134   1,57   1,18%
  • IDXV30 138   1,84   1,35%
  • IDXQ30 142   0,70   0,49%

Penembakan Terarah di Washington D.C., Gedung Putih Sempat Lockdown


Kamis, 27 November 2025 / 07:55 WIB
Penembakan Terarah di Washington D.C., Gedung Putih Sempat Lockdown
ILUSTRASI. Members of the National Guard pass a storefront while on patrol in the Georgetown neighborhood of Washington, D.C., U.S., October 29, 2025. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

Pelaku berhasil dilumpuhkan dan ditangkap setelah mengalami luka tembak saat kejadian.

Pada saat serangan terjadi, Presiden AS Donald Trump berada di Florida. Insiden ini membuat Gedung Putih sempat dikunci (lockdown) sementara aparat gabungan dari berbagai lembaga federal dan otoritas Washington D.C. mengamankan area.

Baca Juga: Conor McGregor Sindir NFT Khabib, Langsung Disentil Penyelidik Onchain ZachXBT

Serangan Datang Secara Tiba-tiba

Asisten Kepala Polisi Metropolitan Jeff Carroll mengatakan kedua prajurit dari West Virginia itu sedang melakukan “patroli visibilitas tinggi” sekitar pukul 14.15 waktu setempat di sudut 17th dan I Street, hanya beberapa blok dari Gedung Putih, ketika pelaku muncul dari balik sudut dan langsung melepaskan tembakan.

Terjadi baku tembak singkat sebelum anggota National Guard lainnya berhasil melumpuhkan pelaku. Kedua prajurit yang terluka kini dalam kondisi kritis di rumah sakit, kata Direktur FBI Kash Patel.

“Ini adalah serangan terarah,” tegas Wali Kota Washington D.C. Muriel Bowser.

Baca Juga: Trump Minta PM Jepang Meredam Pernyataan soal Taiwan agar Tak Pancing Beijing

Motif penyerangan belum diketahui, namun pelaku disebut bertindak sendiri. Identitas pelaku maupun korban belum diumumkan.

Beberapa laporan NBC News dan CBS News yang mengutip sumber penegak hukum menyebut pelaku diduga merupakan warga negara Afghanistan, namun Reuters belum dapat mengonfirmasinya.

Seorang pejabat Departemen Kehakiman mengatakan kepada Reuters bahwa insiden ini diselidiki sebagai tindakan terorisme.

Trump Mengecam Pelaku

Dalam unggahan di media sosial, Trump menyebut pelaku sebagai “binatang” yang akan “membayar harga yang sangat mahal”, sembari memuji respons cepat National Guard.

Trump sendiri tengah berada di resor miliknya di Palm Beach menjelang libur Thanksgiving, sedangkan Wakil Presiden JD Vance berada di Kentucky.

Baca Juga: Apple Tantang India: Gugatan Denda US$38 Miliar di Delhi

Kesaksian: Situasi Kacau, Warga Berlarian

Penembakan terjadi di dekat Farragut Square, area ramai yang biasa dipadati pekerja kantor saat makan siang. Lokasi itu dikelilingi restoran cepat saji, kedai kopi, serta dua stasiun metro.

Saksi mata menggambarkan suasana kacau setelah terdengar rentetan tembakan, dengan orang-orang berlarian menyelamatkan diri.

Mike Ryan (55) mengatakan ia tengah berjalan untuk membeli makan siang ketika mendengar suara tembakan.

Ketika kembali ke lokasi, ia melihat dua anggota National Guard tergeletak di jalan dengan sejumlah orang berusaha memberikan pertolongan.

Saksi lain, Emma McDonald, mengatakan ia melihat salah satu prajurit dibawa dengan tandu, kepalanya berlumuran darah dan alat kompresi otomatis terpasang di dadanya.

Baca Juga: Tak Mau Takluk! Taiwan Bangun Sistem Mirip Iron Dome Hadapi China

National Guard Sudah Berbulan-bulan Dikerahkan ke Washington

National Guard telah ditempatkan di Washington sejak Agustus, setelah Trump mengerahkan pasukan dalam rangka pengetatan kebijakan imigrasi dan penanggulangan kriminal di kota-kota yang dipimpin Partai Demokrat.

Hingga Rabu, terdapat sekitar 2.200 personel National Guard di Washington, termasuk dari District of Columbia dan sejumlah negara bagian seperti Louisiana, Mississippi, Ohio, South Carolina, West Virginia, Georgia, dan Alabama.

Meskipun menuai kritik dari pejabat lokal dan Demokrat, Trump berulang kali menyebut bahwa kriminalitas di ibu kota menurun berkat pengerahan pasukan tersebut.

Menyusul penembakan ini, Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan Trump telah meminta tambahan 500 personel National Guard untuk memperkuat keamanan di Washington D.C.

Selanjutnya: Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Menarik Dibaca: Jadwal Syed Modi India International 2025, Tiga Wakil Indonesia Menuju Perempatfinal




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×