Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KYIV. Permintaan obligasi perang Ukraina terus meningkat, dipicu oleh patriotisme dan prospek keuntungan finansial.
Olesia Mykhailenko, seorang pengacara dan investor ritel, mengajak para pengikutnya di media sosial untuk membeli obligasi perang, menggambarkan pembelian ini sebagai bentuk donasi sekaligus investasi yang menguntungkan.
Dengan pengetahuannya tentang pasar keuangan, Mykhailenko menjelaskan bahwa obligasi perang Ukraina tidak hanya membantu negara tetapi juga melindungi nilai mata uang lokal, hryvnia, dari inflasi.
Baca Juga: Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Jadi Bahan Bakar Unitlink Pendapatan Tetap
Mykhailenko menyatakan bahwa banyak pengikutnya telah mengikuti sarannya untuk berinvestasi dalam obligasi perang, sebuah instrumen penting dalam penggalangan dana negara selama konflik dengan Rusia yang telah berlangsung lebih dari 32 bulan.
Biaya perang yang meningkat tajam telah menciptakan defisit keuangan yang signifikan, dengan kebutuhan pendanaan tambahan mencapai US$ 12 miliar untuk sektor pertahanan hingga akhir tahun.
Sejak awal invasi Rusia, Ukraina telah kehilangan akses ke pasar obligasi internasional, dengan peringkat kredit luar negerinya dikategorikan sebagai gagal bayar oleh lembaga pemeringkat S&P.
Pada bulan September, pemerintah Ukraina merestrukturisasi lebih dari US$ 20 miliar utangnya, menghasilkan penghematan sebesar US$ 11,4 miliar dalam tiga tahun ke depan.
Baca Juga: Kinerja Unitlink Pendapatan Tetap Tersendat Per Juli 2024, Ini Penyebabnya
Untuk memperkecil defisit, pemerintah telah menggandakan pinjaman domestiknya, dengan hasil penjualan obligasi pada bulan September mencapai 72,4 miliar hryvnia (US$ 1,8 miliar), termasuk 28,9 miliar hryvnia dari obligasi perang.
Dengan proyeksi defisit anggaran sebesar US$ 38 miliar pada 2025 dan menurunnya bantuan finansial asing, kebutuhan untuk meningkatkan utang dalam negeri menjadi semakin mendesak.
Sementara bank komersial tetap menjadi pembeli utama obligasi pemerintah, warga Ukraina juga semakin tertarik untuk berinvestasi.
Kementerian Keuangan Ukraina melaporkan bahwa minat warga terhadap obligasi domestik melonjak, dengan investasi individu mencapai 71,2 miliar hryvnia (US$ 1,7 miliar) pada awal Oktober, dibandingkan dengan 25,5 miliar pada Februari 2022.
Sebelum perang, investasi ritel dalam utang domestik jarang terjadi dan umumnya terbatas pada kalangan profesional keuangan. Namun, perang telah mengubah situasi ini.
Baca Juga: Kinerja Unitlink Pendapatan Tetap Diproyeksi Masih Terus Positif hingga Akhir Tahun
Kini, obligasi dapat dibeli secara online dengan mudah, dan pemerintah juga telah menghilangkan berbagai komisi dan persyaratan jumlah minimal investasi.