Sumber: Hindustan Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Rotasi ke Aset Riil
Investor juga beralih ke perak sebagai alternatif yang lebih terjangkau dibanding emas, yang sebelumnya telah menembus US$ 4.500 per ons. Perak, yang kerap dijuluki “emas orang kecil”, menjadi instrumen berisiko lebih tinggi (high beta) di sektor logam mulia, dengan kinerja yang melampaui emas pada kuartal keempat.
Pergeseran ini mencerminkan meningkatnya kehati-hatian manajer aset terhadap valuasi saham. Di tengah tekanan inflasi yang masih membandel dan tantangan bagi indeks Nasdaq 100, dana global beralih ke aset riil yang secara historis mampu melindungi nilai dari pelemahan mata uang.
Meski volatilitas perak diperkirakan tetap tinggi, mengingat logam ini rentan terhadap koreksi tajam, valuasi US$ 4,65 triliun menegaskan posisi perak sebagai aset yang semakin penting dalam sistem keuangan global.
Tonton: Jelang Pensiun, Warren Buffett Beri Sinyal Waspada ke Investor
Kesimpulan
Lonjakan nilai perak hingga menyalip Nvidia mencerminkan perubahan besar arah investasi global. Kombinasi kelangkaan pasokan, lonjakan permintaan industri (energi surya dan AI), serta kebijakan suku bunga longgar mendorong investor beralih dari saham teknologi ke aset riil. Meski rawan koreksi, posisi perak kini semakin strategis dalam peta keuangan global, tepat di bawah emas.













