kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbatasan Malaysia-Singapura akan dibuka lagi, tapi ada persyaratan yang memberatkan


Rabu, 15 Juli 2020 / 06:33 WIB
Perbatasan Malaysia-Singapura akan dibuka lagi, tapi ada persyaratan yang memberatkan
ILUSTRASI. Warga komuter tampak mengenakan masker saat tiba di Singapura dari Malaysia. REUTERS/Edgar Su


Sumber: The Star,Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

“Dimungkinkan untuk mendapatkan tempat tinggal untuk jangka waktu pendek tetapi biayanya tinggi dan juga bisa sulit ditemukan karena sebagian besar opsi sewa membutuhkan deposit dua bulan dan periode sewa minimum setidaknya setengah tahun," cerita Manoah.

Sebelumnya, dalam pernyataan bersama oleh Menteri Luar Negeri Datuk Seri Hishammuddin Hussein dan mitranya dari Singapura Dr Vivian Balakrishnan, mereka mengumumkan bahwa kedua pemerintah telah sepakat untuk mengimplementasikan Jalur Hijau Timbal Balik (RGL) dan Pengaturan Komuter Berkala (PCA).

Baca Juga: Perbatasan Malaysia-Singapura segera dibuka, negara lain menyusul

Mereka mengatakan RGL akan memungkinkan perjalanan lintas-perbatasan untuk tujuan bisnis penting dan resmi antara kedua negara.

Melansir Bloomberg, Singapura sangat bergantung pada pekerja dan makanan dari negara tetangganya. Maybank Kim Eng Research memperkirakan, ada sekitar 400.000 warga Malaysia yang bekerja dan belajar di Singapura melintasi perbatasan setiap hari. Potensi pukulan terhadap perekonomian Singapura bisa lebih besar. 

Baca Juga: Selain India, China juga sengketa perbatasan dengan 17 negara, termasuk Indonesia

"Melarang komuter harian pada dasarnya akan memotong hampir sepersepuluh tenaga kerja Singapura, merugikan industri manufaktur dan jasa," kata Chua Hak Bin, seorang ekonom senior di Maybank di Singapura kepada Bloomberg saat diwawancara pertengahan Maret lalu.




TERBARU

[X]
×