kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbatasan Malaysia-Singapura segera dibuka, negara lain menyusul


Jumat, 10 Juli 2020 / 07:26 WIB
Perbatasan Malaysia-Singapura segera dibuka, negara lain menyusul
ILUSTRASI. Kawasan marina bay sands, dengan gedung tempat kasino dan hotel serta pusat perbelanjaan dengan patung merlion di selatan singapura (26/4) Pho Kontan/Achmad Fauzie/26/4/2010.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perbatasan Malaysia dan Singapura, Reciprocal Green Lane (RGL) dan Periodic Commuting Arrangement (PCA) diperkirakan akan dibuka mulai awal Agustus 2020. Pembukaan jalur perbatasan Malaysia dan Singapura untuk menghidupkan kembali aktivitas masyarakat.

Selain dengan Malaysia, Singapura juga bersiap membuka diri untuk negara lain. Singapura akan mengizinkan kunjungan dari warga negara lain yang berasam dari zona hijau corona.

Baca juga: Harta orang terkaya sedunia, Jeff Bezos sentuh rekor lagi, ini nilainya

Menteri Luar Negeri Malaysia, Hishammuddin Hussein mengatakan RGL dapat digunakan untuk perjalanan lintas perbatasan yang ditujukan untuk bisnis penting dan resmi antara kedua negara bertetangga ini. PCA dapat digunakan untuk masyarakat yang memiliki izin imigrasi, melakukan perjalanan pulang-pergi secara periodik ke kedua negara.

“Melalui diskusi yang baik, Malaysia konsisten untuk mencapai mufakat, terutama dalam hal prosedur operasi standar (SOP) dan protokol kesehatan umum Covid-19," ujar Hishammuddin seperti yang dilansir dari South China Morning Post pada Selasa (7/7/2020).

Hishammuddin mengatakan bahwa kesepakatan terkait SOP dan protokol kesehatan umum Covid-19 tersebut penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para warga. "Kedua negara terlibat dalam perjalanan lintas perbatasan," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri pada Senin (6/7/2020).

Kedua negara juga mendiskusikan tentang perjalanan lintas batas para pekerja sehari-hari dari Malaysia-Singapura, dan kemungkinan pembukaan penuh jalan lintas perbatasan kedua negara. Hishammuddin kemudian menyampaikan bahwa selain Singapura, pihaknya juga tengah melakukan diskusi dengan beberapa negara lainnya yang dikategorikan negara hijau atau aman dari Covid-19, untuk membuka pejalanan lintas negara. Beberapa negara yang dimaksudnya, antara lain Brunei, Selandia Baru, Jepang, Australia, dan Korea Selatan.

Baca juga: ​Ukraina siap perang jika tank Rusia mengancam, rudal ini sudah disiagakan

Sebelum melangsungkan diskusi dengan 6 negara tersebut, terlebih dahulu Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH) melakukan identifikasi tingkat keamanan negara tersebut terhadap Covid-19 dan diumumkan oleh Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah. Diskusi yang berlangsung menyinggung soal pembukaan perbatasan bersyarat, untuk urusan bisnis penting, siswa internasional, dan pasokan makanan di negara-negara Asia Tenggara.

Kemudian, keputusan akhir masih akan menunggu persetujuan para kabinet dalam Pertemuan Tingkat Menteri Khusus tentang pelaksanaan Perintah Pengendalian Gerakan.  “Sejujurnya, pembukaan kembali perbatasan bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Dibutuhkan persiapan yang menyeluruh dan terperinci serta pemahaman yang baik antara semua negara yang terlibat," ujar Hishammuddin.

Ia mengatakan setelah proses diskusi panjang tersebut telah disepekati, pemerintah Malaysia akan berusaha memastikan manfaat ekonomi yang tercipta dan memastikan penyebaran Covid-19 tetap terkendali di antar-negara yang terlibat.

Baca juga: Ini bukti China spionase di negara lain, pejabat & bos perusahaan jadi agen rahasia 

Sementara ini, masih banyak masyarakat yang mempertanyakan biaya tes Covid-19 yang harus mereka keluarkan untuk dapat melakukan perjalanan lintas Malaysia-Singapura. Mereka khawatir bahwa prosedur operasi standar baru (SOP) yang dilakukan di Johor Causeway dan Second Link akan memberatkan keuangan mereka.

Ketua Urusan Koordinasi Pemerintah Johor MCA, Michael Tay mengatakan banyak pekerja Malaysia telah menghubunginya untuk mempertanyakan biaya yang harus mereka tanggung. Tay mengatakan saat ini, mereka yang memasuki Singapura diharuskan menjalani karantina dua minggu di pusat rujukan, dan mengikuti tes Covid-19.

Kemudian ia menjabarkan bahwa di Singapura biaya tes Covid-19 berkelompok sekitar 1,579 dollar AS. Sedangkan, tes Covid-19 individu biayanya sekitar 143 dollar AS. "Saya berharap pihak berwenang Malaysia akan memberikan biaya tes yang perlu dilakukan dengan terjangkau," ujar Tay.

Tay menyarankan biayanya bisa 9 dollar AS per tes dengan menggunakan rapid test Covid-19 yang wajar. Tay menekankan bahwa Malaysia dan Singapura harus memiliki perjanjian khusus untuk membuka "jalur hijau" bagi warga Malaysia dan Singapura untuk melakukan perjalanan antara kedua negara tanpa harus menjalani bentuk karantina apa pun.

(Shintaloka Pradita Sicca)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Jalan Lintas Perbatasan Malaysia-Singapura Diperkirakan Dibuka Awal Agustus", 




TERBARU

[X]
×