kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertama dalam sejarah, Eropa batasi bonus bankir


Kamis, 28 Februari 2013 / 23:16 WIB
Pertama dalam sejarah, Eropa batasi bonus bankir
ILUSTRASI. Kabul, Afghanistan. U.S. Marine Corps/Staff Sgt. Victor Mancilla/Handout via REUTERS


Sumber: BBC News |

BRUSSEl. Para petinggi Uni Eropa (EU) mencetak sejarah baru dalam regulasi perbankan Eropa hari ini (27/2). Mereka sepakat akan membatasi bonus yang diterima para bankir.

Kini, bonus bankir di Eropa maksimal sebesar satu kali gaji. Bonus itu bisa naik ke dua kali gaji jika ada persetujuan eksplisit dari pemegang saham.

Sebelum kesepakatan ini disetujui, Inggris menjadi pihak yang kukuh menentangnya. Maklum, London terkenal sebagai pusat keuangan Eropa.

Perdana Menteri Inggris David Cameron berkata bahwa EU seharusnya berkonsentrasi mengetatkan regulasi perbankan dengan cara lain.

"Kami sangat jelas bahwa kami dapat menjalankan Vickers plan di Inggris, yang dalam beberapa hal lebih ketat dari regulasi yang dilakukan di negara lain di Eropa," tegasnya.

Vickers Plan adalah kebijakan regulasi perbankan yang diusulkan oleh ekonom dan mantan gubernur bank sentral Inggris John Vickers. Di sini, bank harus memisahkan bisnis ritel dan investasinya. Inggris berencana menjalankan kebijakan ini pada tahun 2019.

Karenanya, Inggris berargumen bahwa pembatasan bonus bankir akan menghambat bankir dan membatasi pertumbuhan sektor finansial.

Oposisi Inggris ini mengakibatkan rapat di Brussel itu berjalan alot selama delapan jam penuh. Rapat ini dihadiri oleh anggota parlemen Eropa, Komisi Eropa, dan perwakilan dari 27 negara anggota EU.

Akhirnya Inggris harus mengalah.

Kepala negosiator Parlemen Eropa, Othmar Karas, mengatakan, "Untuk pertama kalinya dalam sejarah regulasi pasar keuangan EU, kami akan membatasi bonus bankir. Intinya adalah, mulai 2014, bank-bank Eropa harus menyisihkan lebih banyak uang agar lebih stabil, dan berkonsentrasi pada bisnis intinya yakni membiayai ekonomi riil, UKM, dan tenaga kerja."

Namun, John Rundle, Head of Trading ETX Capital di London mengatakan pembatasan itu bisa menjadi blunder. "Ini akan menaikkan gaji tetap sebagai kompensasi. Bisnis yang tak perlu berada di Eropa akan hengkang. Dan ketika bank berinvestasi di divisi-divisi yang akan datang, mereka akan memilih berada di luar EU."

Walau begitu, kesepakatan EU ini semakin mengarahkan perbankan pada Basel III. Basel III akan mereformasi besar-besaran industri perbankan.

Dalam aturannya, Basel III berfokus pada rasio modal yang berkualitas tinggi, disebut Tier 1. Bank harus menyediakan rasio modal besar sebagai bemper jika terjadi krisis atau masalah di masa yang akan datang. Angka rasio modal perbankan itu akan naik ke 9% jiak Basel III berjalan.




TERBARU

[X]
×