kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.774   96,00   0,57%
  • IDX 6.264   296,28   4,96%
  • KOMPAS100 895   51,76   6,14%
  • LQ45 709   39,60   5,92%
  • ISSI 193   7,79   4,20%
  • IDX30 374   21,06   5,97%
  • IDXHIDIV20 453   21,44   4,96%
  • IDX80 102   5,84   6,10%
  • IDXV30 106   5,01   4,94%
  • IDXQ30 124   6,04   5,13%

Pertama kali dua kapal induk China melaut bersama, ada apa?


Senin, 07 September 2020 / 23:55 WIB
Pertama kali dua kapal induk China melaut bersama, ada apa?


Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan

Ini pertama kalinya dua kapal induk China melakukan misi pelatihan secara bersamaan, sejak kapal induk kedua Shandong resmi bergabung dengan Angkatan Laut Tiongkok pada Desember 2019, Modern Ships menyebutkan.

Hanya, China belum secara resmi mengonfirmasi operasi kedua kapal induk tersebut termasuk perincian misi mereka.

Menurut wenweipo.com, Shandong kemungkinan akan melakukan pelatihan terintegrasi dengan jet tempur. Dan pengamat militer berspekulasi, Liaoning hanya melakukan misi pelatihan rutin, karena tidak jauh dari pangkalannya.

Tapi, Modern Ships melaporkan, bisa jadi kedua kapal induk itu untuk pertama kalinya membentuk kelompok tempur untuk latihan, menggelar latihan konfrontasi berurutan, atau latihan koordinasi jarak jauh sebagai dua kelompok tempur independen.

Baca Juga: Jadi andalan AS, USS Gerald R. Ford merupakan kapal induk terbesar di dunia

Yang jelas, langkah terbaru itu akan membuka babak baru bagi Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) untuk mengerahkan kapal induk secara bersamaan.

Pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing Li Jie mengatakan kepada Global Times, dua kapal induk China akan menjadi kekuatan utama pada saat China menghadapi tekanan militer dari negara-negara seperti AS di Selat Taiwan dan Laut China Selatan. Termasuk, India di jalur transportasi maritim utama.

Dua kapal induk China juga bisa menekan Taiwan dari sudut yang berbeda. Dan, bersama dengan rudal balistik anti-kapal DF-21D dan DF-26 dari Angkatan Roket PLA, mereka bisa mengunci pulau itu dan menolak kemungkinan intervensi AS, kata Li. 

Bukan cuma itu, Li menambahkan, dua kapal induk China bisa berperan dalam melindungi jalur transportasi laut penting seperti Selat Malaka.

Selanjutnya: Pentagon: Angkatan Laut AS bukan lagi terbesar di dunia, ini yang nomor satu



TERBARU

[X]
×